Mencalonkan Agus dan Abaikan Yusril Dianggap Membingungkan

Yusril Ihza Mahendra
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Dominasi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam hal popularitas dan elektabilitas di Pilkada DKI dipandang masih tergolong besar. Sebenarnya ada tokoh yang berpotensi menandingi popularitas Ahok, namun dia justru malah diabaikan para elite politik yang ingin menghadirkan penantang-penantang bagi petahana itu.

Darmizal Sebut Somasi SBY Tidak Memiliki Dasar Hukum

Tokoh yang dimaksud adalah Yusril Ihza Mahendra. Demikian menurut pengamat Politik dari Universitas Padjajaran (Unpad), Idil Akbar.

"Berbagai survei menempatkan Ahok memiliki tingkat keterpilihan yang tinggi hingga lebih dari 50 persen," kata Idil saat dihubungi VIVA.co.id, Jumat 23 September 2016.

Siap Hadapi Demokrat, Prof Yusuf Henuk: Tidak Ada Bahasa Menghina

Dia menilai, secara teori, jika tingkat elektabilitas ini masih tinggi hingga menjelang pemilihan, maka akan sulit bagi siapa pun kompetitor Ahok untuk bisa menang di pilkada.

"Namun bukan berarti saya mengatakan mereka pasti menang sebab di politik kadang terjadi dinamika yang sangat cepat yang bisa merubah konstelasi pemilihan," kata Idil.

Curhat AHY yang Jadi Korban Hoax Lantaran Demokrat Tolak UU Ciptaker

Sementara dalam konteks pasangan calon Agus Harimurti dan Sylviana Murni yang diusung Koalisi Cikeas, dinilai Idil sebagai calon yang sudah terlambat. Pemunculan mereka bahkan bisa dianggap sebagai bentuk frustrasi para elite untuk membuat keputusan politik.  

"Namun soal apakah keputusan politik ini salah atau benar itu partai pengusunglah yang paham dan mengetahui kepentingan di balik keputusan tersebut," kata Idil.

Menurutnya, sebenarnya masih ada tokoh yang elektabilitasnya tidak bisa dinafikan dan seharusnya bisa bersaing dengan Ahok. Dia menyebut nama Yusril Ihza Mahendra, yang dalam beberapa survei, elektabilitasnya cukup kompetitif dengan Ahok, meski perlu langkah pencitraan untuk menaikkan elektabilitas itu secara konsisten.

"Namun sekali lagi ini sangat terkait dengan motif dan kepentingan politik dari partai-partai pengusung Agus-Sylviana sehingga memutuskan untuk mengabaikan tokoh lain yang lebih cukup kompetitif," kata Idil.

Sementara Yusrill hari ini diketahui mundur teratur dari kancah bursa calon DKI 1 dan DKI 2 setelah tak ada satu pun partai yang bersedia mengusungnya.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya