Ruhut: Agus Bukan Demokrat, Saya Tetap Dukung Ahok

Ruhut Sitompul
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

VIVA.co.id – Partai Demokrat telah memutuskan mengusung putra Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, maju dalam Pilkada DKI Jakarta berpasangan dengan  Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pariwisata Sylviana Murni. Pasangan itu diusung Koalisi Cikeas yang terdiri dari Partai Demokrat, PAN, PPP dan PKB. 

AHY Ungkap Ternyata Wali Kota Surabaya Teman Sekelasnya Kuliah Doktor

Menanggapi keputusan tersebut, politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul mengaku tetap mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta. Dia menegaskan tetap mendukung Ahok karena memang partainya tidak punya jago dalam Pilkada DKI Jakarta.

"Aku orang yang selalu diberkati Yesus. Aku tetap konsisten. Aku dukung Ahok karena Demokrat tak punya calon kadernya kan," kata dia kepada VIVA.co.id, Jumat 23 September 2016. 

Pakai Sarung dan Peci, AHY Sowan ke Rais Aam PBNU

Ruhut mengatakan meskipun Agus merupakan anak dari Ketua Umum Partai Demokrat, namun bagi dia, perwira menengah TNI itu bukan sebagai sosok dari kader partai. Untuk itulah, bagi dia, sulit bagi dia untuk memberikan dukungan kepada Agus. 

"Aku tetap Ahok. Agus TNI. Sama juga dengan dia partai lain. Sedangkan kami digembleng sebagai kader Demokrat," ujar dia. 

Emil Dardak Bicara 'Kuda Hitam' AHY dan Nasib Demokrat pada 2024

Ruhut menambahkan, dia terbuka untuk mendukung calon gubernur yang diusung dari Demokrat jika memang berasal dari internal partai. Mengingat yang diusung bukan kader, Ruhut menegaskan mantap untuk terus mendukung Ahok. 

"Kalau kader yang diusung mungkin kau bisa bilang aku akan berubah. Selama yang didukung bukan kader, aku tetap Ahok. Aku sudah bekerja untuk Ahok dua tahun," ujarnya. 

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan mengatakan, bahwa keputusan Agus Harimurti Yudhoyono maju dalam Pilkada DKI Jakarta datang dari keinginan sendiri.

Syarief membantah jika majunya Agus dalam pesta demokrasi yang digelar lima tahunan itu adalah bagian dari melanjutkan politik dinasti yang telah dirintis ayahnya, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya