101 Calon Kepala Daerah Diputuskan PDIP, Termasuk Ahok?

Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Moh Nadlir

VIVA.co.id – Rapat penentuan 101 kandidat calon kepala daerah yang akan diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada 2017 di Kediaman Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarnoputri sudah usai. 

Sinyal Anies Maju Pilkada DKI 2024, PKS: Kalau Memang Cocok, Why Not?

Para petinggi seperti Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kiristiyanto, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP  Eriko Sutadurga dan Ketua DPP PDIP Trimedya Panjaitan nampak tiba di DPP, Jl Diponegoro, Jakarta, Selasa 20 September 2016.

"Di 101 daerah sudah ada keputusan. Termasuk DKI," kata Hasto sambil berjalan menuju lift.

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

Hasto menjelaskan semua proses rapat bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berjalan lancar. "Kita musyawarah enggak ada deadlock, semua lancar," ujar Hasto.

Sebelumnya petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, kembali ke kantornya setelah menggelar pertemuan dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. 

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

Ahok sapaan Basuki, menceritakan, selama pertemuan di rumah Megawati, dia ditantang memenuhi Dasa Prasetia, atau arah umum perjuangan partai dalam menerapkan ideologi Pancasila 1 Juni 1945.

"Tadi Pak Pram (Pramono Anung) tunjukin (Dasa Prasetia) ini, bagaimana bisa enggak? Gue bilang ini mah udah gue lakuin," kata Ahok di Balai Kota, Selasa malam, 20 September 2016.

Di pertemuan itu, Ahok mengaku juga mendapat kritikan dari beberapa petinggi PDIP, akibat beberapa pernyataannya. Namun, Ahok beralasan hanya menjawab pertanyaan media.

"Ada Bambang DH juga di situ. Ada Mbak Puan juga. Terus dia bilang Pak Ahok jangan ngomong apa gitu. Saya bilang habis dicegat, mereka tanya bagaimana? Masa enggak saya jawab," kata dia.

Apakah pertemuan itu telah menghasilkan keputusan pasti mendukungnya, Ahok mengatakan masih menunggu bocoran dari Djarot, yang saat ini berada di DPP. Sembari itu, dia memilih makan malam di kantornya.

"Ntar pak Djarot yang bocorin, baru saya ke sana (DPP)," ujar Ahok.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya