Pilkada Jakarta, Demokrat Tunggu Keputusan Final PDIP

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan.
Sumber :
  • ANTARA/Wahyu Putro A

VIVA.co.id - Partai Demokrat masih menunggu siapa yang akan dideklarasikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta. Setelah itu, mereka baru menentukan sikap.

Golkar Ngotot Ajukan Kader Internal di Pilgub Jakarta 2024

"Kami lihat. Demokrat yang penting bukan Ahok. Kalau PDIP dukung Ahok, dan Risma mau ke Jakarta mungkin bagus. Tapi lihat nanti. Kan belum tentu," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 20 September 2016.

Syarief mengatakan partainya tak terburu-buru menentukan bakal calon gubernur untuk DKI Jakarta. Sebab masih ada waktu hingga 23 September 2016. "Jadi kami sedang memantapkan. Mudah-mudahan kami mendapatkan pasangan yang bisa mengalahkan incumbent," kata Syarief.

Unggah Foto Jokowi dan Ahok, Fadli: Sejarah Simpan Misteri

Ia pun mengklaim saat ini Demokrat sudah semakin solid dengan sejumlah partai yang akan berkoalisi di antaranya Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Kebangkitan Bangsa. Koalisi ini menurutnya akan sepakat mendukung salah satu calon terbaik.

"Kami lagi melakukan simulasi, siapa yang menjadi nomor satu dan siapa yang menjadi nomor dua. Masing-masing partai koalisi sedang menggarap, tidak boleh hanya dari satu partai saja, siapa kira-kira yang bagus karena harus ditentukan bersama kan," kata Syarief.

Buya Syafi'i soal Ganjar: Layak, kalau Tak Dipanggil Jakarta

Menurutnya, Demokrat sendiri akan mengajukan bakal calon berdasarkan survei dan elektabilitas. Ia berharap simulasi dari Demokrat bisa cocok dengan partai lainnya. Meski begitu, ia enggan menyebutkan nama-nama tersebut.

"Kalau elektabilitas individu kami sudah tahu, yang penting kan pasangan ini. Karena kadang-kadang pasangan nomor satu bisa dibantu oleh nomor dua atau sebaliknya," kata Syarief.

Saat ditanya soal nama bakal calon yang direkomendasikan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, ia mengatakan bahwa SBY tak memberikan nama. Alasannya karena hal ini dianggap harus disepakati bersama dengan koalisi.

"Yang penting bagaimana kami mendapatkan calon yang benar-benar didukung oleh rakyat. Bagaimana agar kami mendapatkan pemimpin yang menjadi panutan bagi rakyat ?dan untuk kepentingan rakyat. Bukan untuk kepentingan golongan," kata Syarief.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa partainya akan mengumumkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Selasa, 20 September 2016 pukul 20.00 WIB.

Sedangkan, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan peluang petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sangat besar untuk diusung PDIP dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya