- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan surat keputusan yang menunjuk sebelas anggota panitia seleksi anggota Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu periode 2017-2022. Tim itu dianggap sudah tepat.
"Secara umum komposisi tim seleksi cukup baik. Sebagai sebuah tim di bawah kepemimpinan Pak Saldi Isra, mempunyai pengalaman kepemiluan sekaligus aktor demokrasi yang mumpuni," kata Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz kepada VIVA.co.id, Rabu, 7 September 2016.
Masykurudin menjelaskan mencari komisioner KPU dan Bawaslu yang baru bukanlah hal yang mudah. Para anggota yang terpilih nanti mempunyai tugas berat untuk menjaga proses demokrasi.
"Menjadi komisioner KPU, Bawaslu, tidak cukup hanya dengan pengetahuan tinggi dan konsep yang mumpuni, tetapi juga pengalaman dalam kepemiluan, pengalaman dalam manajemen konflik dan menghadapi tekanan, kemampuan komunikasi publik. Pengalaman yang menunjukkan punya integritas dalam kehidupan sehari hari dan jangkauan berjejaring dengan banyak kalangan," ujarnya.
Oleh karena itu, Masykurudin mengingatkan panitia seleksi harus membuka diri akan berbagai masukan dari masyarakat dalam proses seleksi nantinya. Hal ini penting karena anggota KPU dan Bawaslu harus mutlak berkompeten.
"Pengalaman kita dalam rekrutmen KPU Bawaslu partisipasi masyarakat melalui tracking terhadap para calon sangat tinggi. Informasi yang didapatkan untuk memberikan penilaian sangat menentukan faktor keterpilihan. Untuk itu, sejak awal kepastian akan keterbukaan terhadap masukan masyarakat untuk menelusuri jejak para calon ini dibuat sistemik," tegasnya.
Berikut nama anggota panitia seleksi anggota KPU dan Bawaslu:
Ketua merangkap Anggota: Saldi Isra
Wakil Ketua merangkap Anggota: Ramlan Surbakti
Sekretaris merangkap Anggota: Soedarmo
Anggota:
1. Widodo Ekatjahjana
2. Valina Singka Subekti
3. Hamdi Muluk
4. Nicolaus Teguh Budi Harjanto
5. Erwan Agus Purwanto
6. Harjono
7. Betti Alisjahbana
8. Komarudin Hidayat
