- Istimewa
VIVA.co.id – Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, menghargai dan meyakini Presiden Jokowi telah berhati-hati mencalonkan Budi Gunawan (BG) sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
"Presiden pasti mendengar masukan terkait sosok calon Kepala BIN. Karena Presiden akan menjadi single user dari Kepala BIN," kata Meutya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 6 September 2016.
Ia mengatakan, isu pergantian pucuk pimpinan BIN ini juga sudah lama berhembus. Sehingga soal kepatutan dari BG sendiri seperti apa, ia memilih untuk melihatnya dalam seleksi uji kelayakan di Komisi I DPR.
"Keputusan pemerintah akan kita kawal," kata Meutya.
Menurutnya, ke depan pekerjaan rumah kepala BIN di antaranya harus membenahi koordinasi antarlembaga intelijen. Misalnya seperti koordinasi antara intelijen Polri, Kejaksaan, dan Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
"Kalau BIN mampu, intelijen akan lebih kuat. Kalau bisa disatukan. Sekarang mereka (intelijen antar lembaga) belum mampu terkoordinasi. Kalau Pak BG jadi dilantik, kita sarankan bisa buat format ini agar terjadi.”
(mus)
Kepala BIN: Konsep Smart City IKN Perpaduan Modern dan Tradisi
Kepala BIN Budi Gunawan mengatakan IKN Nusantara akan membuat wajah Indonesia berbeda dengan sebelumnya.
