BIN Akan Menjadi Pusat Koordinasi Semua Lembaga Intelijen

Anggota DPR Supiadin Aries Saputra.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.

VIVA.co.id - Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Revisi Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, Supiadin Aries Saputra mengatakan, Badan Intelijen Negara (BIN) ke depan akan berperan mengkoordinasikan semua komunitas atau lembaga intelijen.

Kepala BIN: Saatnya Indonesia Punya Medical Intelligence Andal

Menurut Supiadin, sejumlah institusi seperti militer, Kepolisian, atau kementerian sejauh ini memiliki intelijen masing-masing. "BIN koordinasikan semua komunitas intelijen," kata Supiadin usai rapat bersama BIN di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 1 September 2016.

Dalam konteks terorisme, peranan BIN lebih pada pencegahan. Karena itu, BIN akan mengkoordinatori lembaga intelijen dari pusat hingga daerah. Ia mencontohkan di daerah ada Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) yang diketuai bupati dan wali kota.

Wilayah 4T di Sulawesi Utara Digempur Vaksinasi

"Apakah semua bupati dan wali kota paham intelijen? Ini yang sebabkan rapat-rapat Kominda di daerah tak efektif. Ke depan kita minta peranan intelijen benar-benar terwujud. Lebih baik mencegah dari menindak," kata Supiadin.

Senada dengan Supiadin, anggota Pansus Terorisme, Nasir Djamil mengatakan, ke depan memang ada wacana agar lembaga-lembaga intelijen mampu saling berkoordinasi. Sehingga tak masing-masing berjalan sendiri.

11 Ribu Dosis Vaksin Disebar ke 5 Kabupaten di Jawa Tengah

"Intelijen kita punya induknya masing-masing. Sehingga koordinasi tak berjalan baik. Karena itu kita minta di UU ini agar fungsi BIN kita formulasikan untuk diperkuat, dikoordinasi. Kita coba sinkronkan dengan UU BIN," kata Nasir.

Ia ingin melihat seberapa besar pengaruh intelijen bagi pencegahan terorisme. Sehingga nantinya masyarakat bisa mendapatkan early warning soal potensi terorisme.

"Walau mereka bilang, kami tak mau sampaikan karena khawatir akan mengganggu perekonomian kita. Tapi kenyataannya bom Thamrin banyak menilai intelijen kita kecolongan," kata Nasir.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya