Sekolah Parlemen Harusnya Tugas Partai

Gedung DPR/MPR.
Sumber :

VIVA.co.id – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira menilai anggota DPR sebenarnya tak membutuhkan sekolah parlemen. Jika hal tersebut dijalankan, dia menilai tugas anggota DPR seperti mengikuti rapat-rapat di Dewan bakal terganggu.

Sekolah Parlemen Bisa Dianggap Penghamburan Anggaran

"Apa masih ada waktu anggota DPR sekolah lagi, apa tidak terlambat? Lebih baik disiapkan dari partainya," kata Andreas di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 30 Agustus 2016.

Menurutnya akan lebih baik jika anggota DPR sebelumnya sudah mendapatkan pendidikan yang memadai sebelum masuk ke Senayan. Hal tersebut perlu diseleksi partai saat menjadi calon legislatif. Sementara untuk aturan dan fungsi sebagai anggota DPR menurutnya cukup dengan membaca aturan dan panduan yang sudah disediakan.  

Ketua DPR Soroti 'Isi Kepala' Politisi

"Ya logic-nya kalau anggota? DPR sekolah lagi kapan waktu untuk rapat, siapkan bahan-bahan. Sebenarnya itu tugas partai. Kalau soal aturan main, itu kan bisa baca tupoksinya (tugas pokok dan fungsi)," kata Andreas.

Sebelumnya, Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan bahwa DPR berencana membuat sekolah parlemen untuk meningkatkan kualitas anggota DPR. Adapun peserta didik sekolah ini yaitu anggota DPRD se-Indonesia dan DPR RI.

Sekolah Parlemen untuk Tingkatkan Kualitas Anggota DPR

Ia mengatakan, peningkatan kualitas anggota DPR dan DPRD harus disesuaikan dengan fungsi di Dewan agar makin paham menyusun Undang Undang, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta melakukan fungsi pengawasan.

Aksi protes di Pakistan menentang rencana pembuatan kartun Nabi Muhammad oleh Geert Wilders. - EPA

Ada Lomba Bikin Kartun Nabi Muhammad, Hadiahnya Rp148 Juta

Indonesia mengecam rencana lomba ini.

img_title
VIVA.co.id
31 Agustus 2018