Rangkap Jabatan, Nusron Dinilai Tak Profesional

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid
Sumber :
  • VIVAnews/ Mohamad Teguh

VIVA.co.id - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid menjadi Ketua Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta. Rangkap jabatan ini membuat Nusron dinilai tak memiliki komitmen dan profesionalisme yang jelas.

Demokrat Munculkan Nama Dede Yusuf untuk Pilkada Jakarta 2024

"Sudah bercampur-campur, tak jelas mana yang menjadi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai pejabat," kata Direktur Eksekutif Vox Populi Center, Pangi Syarwi Chaniago, melalui pesan tertulis kepada VIVA.co.id, Senin, 29 Agustus 2016.

Menurut dia, akan jauh lebih elegan ketika Nusron fokus dan menghabiskan pengorbanan, pikiran, dan tenaganya, mengurai persoalan fundamental di BNP2TKI dari pada jadi ketua tim kampanye suatu Pilkada.

Kantongi Surat Tugas Maju Pilgub, Bobby Nasution: Tak Perlu Daftar Lagi ke Golkar Sumut

"Ingat bahwa kepala BNP2TKI ialah amanah dan diminta pertanggungjawabanya. Menjadi tidak tepat dan keluar trayek seorang pejabat mengurus bagaimana supaya Ahok jadi gubernur," kata Pangi.

Ia menjelaskan, saat polemik dan menumpuknya pekerjaan rumah untuk menyelesaikan benang kusut BNP2TKI, mestinya Nusron bisa menunjukkan komitmen dan prestasinya.

KPU: Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

"Kalau tak bisa mempertanggungjawabkan kinerja dan fokus mengurus pahlawan devisa kita, lebih baik mundur, jauh itu lebih terhormat dan elegan. Miris dan sangat memprihatinkan nasib TKI kita yang ditipu, banyak yang terpidana mati, penyiksaan oleh majikan sampai mereka diperlakukan tidak manusiawi," ujarnya menambahkan.

Ia menegaskan, seharusnya Nusron mengurus dan mengurai problem fundamental yang terjadi di depan mata. Bukan malah berpikir bagaimana supaya Ahok menang. Etika dalam pemerintahan itu harus dijunjung.

"Jangan bermimpi menjadi negarawan yang bekerja penuh pengabdian. Justru terkesan tidak serius diberi amanah. Kalau kepala BNP2TKI tak becus mengurus dan menjadikan TKI nasibnya lebih baik di negara orang, diharapkan Presiden untuk mencopot. Tak bisa dong semua mau dikerjakan," kata Pangi.

Menurutnya, fokus dan perhatian khusus kepala BNP2TKI itu sangat mendesak dan penting. Namun, ia menyerahkan segala keputusan kepada Nusron. "Hidup itu pilihan dan harus memilih. Itulah makna negarawan sejati."

Sebelumnya, Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Andalas, Khairul Fahmi menilai, seharusnya Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, tak patut menjabat sebagai Ketua Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilkada DKI Jakarta. Sekalipun hal tersebut dijabat Nusron dalam posisinya sebagai politikus Partai Golkar.

Namun, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham, menepis kritik sejumlah pihak soal rangkap tugas Nusron. Idrus meminta mereka tak mempersoalkan masalah tersebut. "Sudahlah, biarlah Golkar yang selesaikan sendiri. Kita tak urusin partai lain," kata Idrus. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya