Menteri ESDM dari Parpol atau Profesional? Ini Kata Luhut

Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Moh. Nadlir.

VIVA.co.id – Sejumlah pihak menentang, wacana mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar kembali diberikan kesempatan untuk menduduki jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia. Alasannya, hal tersebut dinilai sebagai kebijakan "tambal sulam" dalam mengelola negara.

Reaktivasi Pabrik PIM-1 Bakal Tingkatkan Produksi Pupuk Indonesia

Namun, di lain sisi, sejumlah pihak juga mendukung pria kelahiran Padang itu untuk kembali memimpin Kementerian ESDM. Tetapi dengan catatan, Arcandra sudah menyandang kembali status Warga Negara Indonesia.

Belum usai, kini publik diramaikan perdebatan siapakah sosok yang layak menjadi ESDM 1, apakah dari partai politik, atau dari kalangan profesional. Banyak pihak khawatir, jika ESDM dipegang dari kalangan partai politik, sebab Kementerian ESDM dianggap sebagai "lahan basah" yang bisa disalahgunakan alias rawan korupsi. Karena itu, jabatan Menteri ESDM dinilai lebih tepat jika diisi dari kalangan profesional yang paham akan masalah energi nasional.

Harga Komoditas Dunia Meroket, Kargo Batu Bara Terdongkrak Naik

Menanggapi Hal itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa sebaiknya hal tersebut tak perlu diperdebatkan. Alasannya, hal itu adalah hak prerogatif Presiden Joko Widodo.

Luhut yakin, Presiden tahu siapa sosok yang paling tepat menjadi pengganti Arcandra. Apakah dari kalangan profesional seperti sebelum-sebelumnya, atau dari kader partai politik.

Konflik Rusia ke Ukraina Dongkrak Harga Minyak RI

"Terserah Presiden dong. Kita tunggu saja Presiden putuskan apa. Pastilah yang terbaik diputuskan (dipilih)," ujar Luhut di Institut Teknologi Del, Lagu Boti, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Minggu, 21 Agustus 2016.

Luhut juga menyebut, isu soal sosok calon Menteri ESDM apakah profesional atau dari kalangan partai politik rawan dipolitisasi. Karena itu, dirinya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM enggan berkomentar lebih jauh, dari latar belakang apa baiknya yang memimpin Kementerian ESDM.

"Saya tidak mau berkomentar. Itu kan isu-isu yang bisa dipelintir kiri-kanan. Kita tunggu saja Presiden putuskan apa," tegas mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan tersebut.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi resmi memberhentikan secara hormat Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM, Senin, 16 Agustus 2016 lalu. Arcandra diberhentikan lantaran berkewarganegaraan Amerika Serikat. Jokowi pun menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Pelaksana tugas (Plt).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya