VIVA.co.id – Anggota Komisi X DPR Dadang Rusdiana mengatakan rencana sistem 'full day school' tingkat pendidikan dasar dan menengah untuk negeri dan swasta harus melalui pengkajian lebih dalam. Sebab, mengubah kebiasaan yang sudah lama berjalan membutuhkan usaha lebih.
"Karena ini mengubah kebiasaan yang selama ini kita lakukan. Artinya siapkah anak-anak kita dengan perubahan seperti ini. Karena tentunya fasilitas yang disiapkan sekolah untuk sekolah sepenuh hari harus dilakukan pula," kata Dadang saat dihubungi, Senin 8 Agustus 2016.
Ia mencontohkan setidaknya pemerintah harus memikirkan untuk menyediakan tempat istirahat yang memadai buat anak. Lalu harus ada fasilitas kantin yang aman bagi kesehatan, dan tentunya uang saku harian yang cukup.
"Siapa ini yang menjamin semua ini? Sudah siapkah pemerintah? Sementara ruang belajar saja masih banyak yang rusak. Ini masalah. Jadi kebijakan tersebut jangan terburu-buru dilakukan, sebelum sarana prasarana pendukung disiapkan," kata Dadang.
Ia menambahkan sekolah yang memiliki keterbatasan kelas juga harus diinventarisir. Biasanya sekolah jenis ini membuat shift jam sekolah untuk pagi dan siang.
"Masa shift kedua harus belajar sampai tengah malam, kan enggak mungkin. Jadi perlu kajian terlebih dahulu. Kalau perlu Komisi X membentuk panja dulu untuk menguji kesahihan konsep full days school tersebut," kata Dadang.