Sumber :
- MZ Abidin/ VIVA (Surabaya)
VIVA.co.id
- Di Pilkada DKI Jakarta 2017, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berencana memasangkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma dengan pengusaha Sandiaga Salahuddin Uno. Sandiaga diketahui bakal diusung Partai Gerindra tersebut.
Risma dinilai memiliki faktor-faktor plus yang tidak dimiliki oleh calon petahana Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama. Menanggapi usulan soal pasangan itu, Gerindra merespons positif.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Hasto Bantah Sering Komunikasi dengan Risma
Risma dinilai memiliki faktor-faktor plus yang tidak dimiliki oleh calon petahana Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama. Menanggapi usulan soal pasangan itu, Gerindra merespons positif.
"Ada faktor-faktor yang dimiliki Risma lebih baik daripada Ahok. Dan tidak ada faktor yang ada di Risma yang lebih buruk daripada yang dimiliki Ahok. Itu merupakan modal besar untuk memimpin Jakarta lebih baik daripada Ahok," kata Politikus Partai Gerindra, Sodik Mujahid, Kamis, 4 Agustus 2016.
Sodik mengakui, komunikasi PKS masih terus terjalin dengan partai-partai yang tidak mendukung Ahok. Hal itu dilakukan agar bisa diputuskan calon terkuat yang bisa berhadapan dengan Ahok yang popularitasnya relatif tinggi itu.
"Ada dua hal yang bisa disebut koalisi terbaik. Satu, mampu mengusung pasangan terbaik. Dua, mampu sepakat dengan banyak partai. Itulah koalisi terbaik," kata Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu.
Sementara itu, Politikus PDI Perjuangan, Charles Honoris menilai ajakan PKS untuk berkoalisi mengusung Risma dengan Sandiaga merupakan saran yang baik.
"Selama belum ada keputusan dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat) boleh saja. Namanya juga komunikasi politik," kata Charles. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ada faktor-faktor yang dimiliki Risma lebih baik daripada Ahok. Dan tidak ada faktor yang ada di Risma yang lebih buruk daripada yang dimiliki Ahok. Itu merupakan modal besar untuk memimpin Jakarta lebih baik daripada Ahok," kata Politikus Partai Gerindra, Sodik Mujahid, Kamis, 4 Agustus 2016.
