VIVA.co.id – Ketua DPR RI Ade Komarudin (Akom) menegaskan ketidakkhawatirannya terhadap Menteri Keuangan yang baru yaitu Sri Mulyani di jajaran pemerintahan Jokowi-JK. Meski Sri Mulyani dikenal sebagai sosok berhaluan neolib dan kental dengan kepentingan Amerika Serikat, namun DPR RI yakin dengan pengalamannya tersebut Sri Mulyani diharapkan mampu mengembalikan situasi dan kondisi ekonomi yang lebih baik dibanding sebelumnya. Khususnya dalam menghadapi tantangan global.
“Saya tidak pernah khawatir dengan siapapun. Selama eksekutif, legislatif, yudikatif dan rakyat kompak serta bersama-sama dalam membangun bangsa ini, maka intervensi asing tidak akan mampu menggoyahkan kekuatan bangsa dan negara ini,” kata politisi Golkar itu pada wartawan di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu 27 Juli 2016.
Selain itu Jokowi sebagai Presiden RI pasti memahami latarbelakang dan kemampuan menterinya untuk menjalankan pemerintahan ke depan. Tapi, kalau soal kenapa Sri Mulyani yang dipilih, tentu hanya Presiden yang bisa menjawab.
“Jadi, yang penting semua kekuatan bangsa ini kompak. Buktinya UU Tax Amnesty (pengampunan pajak) semua mendukung dan kini mulai berjalan. Bahkan pertumbuhan ekonomi sudah mulai membaik di tengah negara lain masih mengkhawatirkan,” ujarnya.
Demikian juga dengan dipilihnya Ketua Umum Hanura Wiranto sebagai Menkopolhukam menggantikan Luhut B. Panjaitan. Kalau kita terus mengungkit-ngungkit masa lalu, apakah pelanggaran HAM berat dan sebagainya yang selama dituduhkan oleh barat, tentu kata Akom, kita tak akan pernah selesai membangun bangsanya sendiri.
“Itu sudah masa lalu dan sudah selesai. Sehingga tak perlu lagi diungkit-ungkit. Jadi, yang penting semua harus kompak. Insya Allah Indonesia akan bangkit dan mampu mensejahterakan rakyat,” ujarnya.
Dengan demikian reshuffle Kabinet Jilid II ini sudah mendapat respon positif pasar, sehingga Jokowi melakukan langkah yang tepat. Karena itu kata Akom, semua pihak harus mendukung agar pemerintah mampu mewujudkan kesejahteraan rakyat.
“Semua harus mendukung, dan terbukti reshuffle ini mendapat respon positif dari pasar, maka pertumbuhan ekonomi pun mulai membaik,” ujarnya. (Webtorial)
