Komisi VII: Rencana Holding Pertamina dan PGN Membingungkan

Gedung Pertamina Lapangan Banteng.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Demokrat Mulyadi menganggap rencana holding Pertamina dengan PGN (Perusahaan Gas Negara) sangat membingungkan.

DPR Setujui Pagu Indikatif Kemensos 2021 Sebesar Rp62,024 Triliun

Terutama, lanjutnya, soal pembagian saham kedua perusahaan plat merah tersebut.

"Holding Pertamina dengan PGN itu membingungkan, karena  sahamnya PGN sudah dibeli oleh publik. Jadi, menurut saya konsepnya bukan dimerger, tetapi harus diakusisi," kata dia di DPR RI Jakarta, Senin 25 Juli 2016.

Demokrat: Jika RUU HIP Bertujuan Mulia, Enggak Mungkin Rakyat Bereaksi

Menurutnya, Pertamina yang memiliki saham 100 persen tentu akan merugi apabila jadi melakukan holding dengan PGN. Kecuali, Pertamina bisa membeli kembali saham PGN yang sudah di-IPOkan (Go Publik).

"Ini akan menjadi kesulitan nanti pada saat kita memberikan deviden kepada dua BUMN tersebut apabila jadi melakukan holding, karena PGN itukan ada saham publiknya dan itu tidak fair,  kecuali ada proses' buy back' itu  tidak akan menjadi  masalah," ujarnya.

Tidak Virtual DPR Rapat dengan Menhan Prabowo dan Panglima TNI

Jika Pertamina benar-benar ingin melakukan holding dengan PGN, kata dia, maka pemerintah terutama kementeran BUMN harus benar -benar menyelasaikan saham publik yang ada di PGN.

"Yang  tidak jelas ini adalah saham publiknya , inilah yang juga menjadi kesulitan komisi VII setiap ingin memberikan deviden kepada PGN, karena di dalamnya terdapat saham publik/ asing, dan itu sebenarnya yang menjadi permasalahan dalam wacana holding ini," katanya.  (Webtorial)

Hoax gara-gara HTI Pertamina rugi Rp11 Triliun

Gara-gara HTI Pertamina Rugi Rp11 Triliun, Cek Faktanya

Pertamina mengalami kerugian Rp11 triliun. Benarkah gara-gara HTI?

img_title
VIVA.co.id
2 September 2020