Setya Novanto: Kita Percayakan "Reshuffle" pada Presiden

Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dwi Royanto.

VIVA co.id - Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Setya Novanto belum membeberkan kepastian masuknya kader Golkar dalam rencana pergantian menteri tersebut. Mantan Ketua DPR itu yakin, Presiden Joko Widodo mengetahui yang terbaik untuk Golkar jika nanti kadernya masuk kabinet.

AHY jadi Menteri ATR/BPN, Mardani PKS: Welcome to The Jungle

"Reshuffle itu semuanya hak Presiden. Ya kita doakan, melalui acara bersama 15.000 anak yatim ini, semoga Presiden dapat memilih yang terbaik bagi kepentingan bangsa dan negara," kata Novanto di Semarang, Senin, 25 Juli 2016.

Namun demikian, dia berharap serangkaian acara positif yang terus menerus dihelat Partai Golkar menjadi perhatian sendiri bagi Presiden. Khususnya, terkait pemilihan menteri yang akan duduk di Kabinet Kerja.

Jokowi Lantik AHY Jadi Menteri ATR/BPN di Istana, Moeldoko ke Mana Tak Nongol?

"Saya yakin doa dari yatim piatu bisa memberikan kebesaran hati bagi Presiden kita yang bijaksana dan adil," ujarnya menambahkan..

Sejauh ini, kata dia, Presiden Jokowi sudah melakukan evaluasi dan meneliti satu persatu kinerja para menterinya secara detil dalam menjalankan tugas sebagai pejabat negara.

Jokowi Lakukan Reshuffle, Ini Deretan Menteri Terbaru Kabinet Indonesia Maju

Novanto mengaku komunikasi intens dengan Presiden memang terus dilakukan. Akan tetapi pertemuan itu tidak spesifik membahas perihal reshuffle kabinet.

"Ya kita percayakan saja kepada Presiden. Sekarang beliau kan sudah mengevaluasi para menterinya, bagaimana kinerja menterinya," ujarnya menambahkan..

Partai Golkar yang kini mendukung pemerintah tidak memberikan syarat apapun kepada Presiden perihal reshuffle kabinet. Tapi, kader Golkar selalu siap bila dibutuhkan pemerintah untuk ditempatkan dimana saja, baik di kementerian maupun di instansi nonkementerian.

"Kami mendukung Presiden, tidak lain agar masalah perekonomian kita akan lebih baik ke depan. Menteri apa, ya terserah Presiden."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya