Ridwan Kamil Disebut Bisa 'Usir Penjajah' dari Jakarta

Anggota DPD RI, AM Fatwa
Sumber :
  • Yunisa Herawati - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Provinsi DKI Jakarta, AM Fatwa, menyebut saat ini ibu kota memerlukan sosok pemimpin seperti Fatahillah, yang membebaskan Jakarta dari penjajahan.

Golkar Ngotot Ajukan Kader Internal di Pilgub Jakarta 2024

Menurut dia, sosok Fatahillah dimiliki oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Ia meyakini Ridwan bisa menumpas segala bentuk penjajahan model baru di ibu kota.

"Jakarta ini 489 tahun yang lalu didirikan oleh seorang ulama pejuang, Fatahillah, yang membebaskan Jakarta dari penjajahan. Jadi penting sekali orang yang menjiwai perjuangan Fatahillah. Kami percaya bahwa Ridwan Kamil sangat menjiwai itu," kata AM Fatwa di Gelanggang Remaja Jakarta Utara, Sabtu, 23 Juli 2016.

Unggah Foto Jokowi dan Ahok, Fadli: Sejarah Simpan Misteri

Tokoh senior Muhammadiyah itu menilai saat ini Jakarta sedang dijajah. Ia mencontohkan secara ekonomi, Jakarta telah dijajah para pemodal yang ingin mengatur ibu kota. Padahal negara dan ibu kota itu diatur oleh presiden.

"Kita itu harusnya diatur negara, bukan diatur oleh para pengembang, oleh para pemodal, yang pikirannya untuk kepentingan korporasi. Karena itu harus orang yang memikirkan kepentingan negara," ujarnya.

Buya Syafi'i soal Ganjar: Layak, kalau Tak Dipanggil Jakarta

Lebih jauh ia menilai, Ridwan layak menjadi Gubernur DKI. Mantan Staf Khusus Gubernur Ali Sadikin untuk masalah-masalah agama dan politik pada 1970-1979 itu mengharapkan Presiden Jokowi maupun warga Bandung tak menghalang-halangi Ridwan Kamil untuk hijrah ke DKI melawan calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Dia tak akan menjadikan Jakarta seperti Singapura. Jadi Jakarta is Jakarta, bukan Singapura. Kami yakin warga Bandung tak akan menghalang-halangi Ridwan Kamil untuk ke Jakarta," katanya.

Diketahui, Wali Kota Bandung Mochammad Ridwan Kamil sempat digadang-gadang untuk maju di Pilkada DKI 2017. Namanya pun kerap muncul di sejumlah survei sebagai calon kuat untuk melawan Ahok.

Namun, langkah pria yang kerap disapa Kang Emil menuju ke ibu kota terhenti lantaran tak mendapat restu dari Presiden Joko Widodo.

"Intinya, beliau menyampaikan agar saya mengambil keputusan terbaik. Beliau bilang jangan semata mengejar sesuatu yang lebih besar tapi yang di depan mata belum terselesaikan dengan baik," kata Emil di Balai Kota Bandung, Senin, 29 Februari 2016 lalu.

Laporan: Yunisa Herawati

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya