2010, Alokasi Subsidi Rp 144,4 Triliun

VIVAnews - Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk subsidi sebesar Rp 144,4 triliun pada tahun 2010. Jumlah tersebut 14,3 persen dari total Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2010.

Demikian disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pembacaan Pidato Pada Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU APBN 2010 Beserta Nota Keuangannya di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin, 3 Agustus 2009.

Menurut Presiden, subsidi masih diperlukan karena negara wajib untuk melindungi lapisan masyarakat terbawah agar beban menjadi lebih ringan, terutama dalam menghadapi krisis ekonomi global. "Ke depan, kita perlu melakukan langkah penataan kebijakan pokok subsidi, agar alokasinya dapat lebih terarah dan tepat sasaran," kata Yudhoyono.

Selain penataan kebijakan subsidi, dia menambahkan, pemerintah juga akan membuat desain awal bagi kebijakan jangka menengah yang meliputi, pertama, pengalihan secara bertahap subsidi harga (BBM, listrik, dan pangan) kepada subsidi tepat sasaran. 

Kedua, membatasi pengguna subsidi hanya kepada rumah tangga sasaran, sektor prioritas dan pelayanan umum dengan sistem distribusi tertutuo, dan ketiga, perbaikan basis data rumah tangga sasaran, khususnya petani, pengrajin, dan nelayan, untuk menghindari tumpang tindih penerima subsidi.

Pada tahun 2010, pemerintah tetap merencanakan alokasi anggaran untuk subsidi pupuk, benih, dan pangan. "Melalui subsidi ini kita dapat menyediakan pupuk dan benih berkualitas dengan harga terjangkau, agar para petani lebih produktif dan meningkat kesejahteraannya," kata Presiden.

Selain itu, pemerintah juga tetap menunjang upaya pemberdayaan UMKM dan koperasi, sehingga alokasi anggaran untuk subsidi bunga kredit program juga akan ditingkatkan, baik itu KUR maupun subsidi bunga untuk kredit perumahan sederhana dan sehat. hadi.suprapto@vivanews.com

MK Pastikan Tak Ada Deadlock Putuskan Perkara Sengketa Pilpres
Ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit.

Ahli Ungkap 7 Tanda Sekarat hingga Sebabkan Kematian, Apa Saja?

Tanda dari kondisi sekarat umumnya bisa terlihat dari perubahan pada tubuh entah wajah, mata atau bahkan pembicaraan yang kadang dirasa aneh oleh keluarga.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024