- Lilis Khalisotussurur
VIVA.co.id – Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, berharap tidak ada pihak-pihak yang mempengaruhi Presiden Joko Widodo soal reshuffle kabinet yang wacananya kembali muncul belakangan ini.
"Ada beberapa partai dulu nggak ikut berdarah-darah juga ingin. Siapa pun, saya mohon jangan recoki Bapak Presiden. Kawan-kawan yang sudah di dalam nggak usah kita ganggu," kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Jumat 15 Juli 2016.
Ia menambahkan meski ia mewanti-wanti agar partai yang sudah ada di dalam pemerintahan tak usah direcoki, ia tetap menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden bila dirasa ada kader dari partai lain yang masuk sorotan dan harus digeser dari kursi menteri.
"Jangan kita ganggu kawan-kawan yang sudah berkeringat, ada Nasdem dan Hanura. Tapi itu hak Presiden," kata Ruhut.
Menurut Ruhut, terkait reshuffle ini, Partai Demokrat tetap mengambil posisi sebagai penyeimbang. Apalagi saat ini koalisi Indonesia hebat makin kuat dan koalisi merah putih juga hanya tersisa Partai Gerindra.
"PKS kan malu-malu kucing," kata Ruhut.
Isu reshuffle kabinet jilid II telah muncul sejak akhir tahun 2015. Isu ini hilang dan timbul terus menerus. Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah mengatakan akan menunggu hari baik untuk mengumumkan hal tersebut. Sementara Presiden Jokowi belum memberi penjelasan terkait hal ini.