Ahok Disarankan Maju Lewat Partai Politik Agar 'Aman'

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Fajar GM

VIVA.co.id – Adanya dugaan aliran dana Rp30 Miliar yang masuk ke kantong Teman Ahok dinilai akan menjadi batu sandungan bagi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk maju melalui jalur perorangan atau independen dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017. Itu sebabnya Ahok disarankan maju lewat partai politik, apalagi sudah ada tiga yang resmi mendukung dia.

Jelang Pilkada 2017, Rizal Sebut Elektabilitas Ahok Drop

Menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, rintangan-rintangan tersebut akan semakin mempersulit langkah Ahok jika memilih jalur independen.

"Memang harus diakui dengan perkembangan terakhir jalur perorangan lebih becek, karena ada tudingan bahwa misalnya ini dana pengembang dalam proses yang terjadi, walaupun belum tentu juga itu melanggar hukum," kata Qodari, dalam perbincangan di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 25 Juni 2016

Ramai #balikinKTPGue, Ahok: Apa yang Mau Dibalikin?

Menurut Qodari, selain itu, proses verifikasi KTP dari Teman Ahok, meski sudah memenuhi syarat dan terkumpul, tapi masih bisa bermasalah. Misalnya karena KTP ganda atau pun kalau ada temuan manipulasi.

"Kalau saya jadi Ahok lebih aman lewat partai politik karena tidak ada proses verifikasi lagi, kalau lewat partai politik tinggal lihat surat, konfirmasi sama pengurus (partai), selesai," katanya.

PDIP: Kesempatan Masih Ada,  Silahkan 'Gotong' Ahok ke DPP

Sejatinya, menurut Qodari, munculnya gerakan Teman Ahok didasari pada kekhawatiran. Karena Ahok dengan gaya dan pendekatannya, tidak dapat diterima partai politik untuk maju lagi di Pilkada DKI 2017. "Jadi karena partai politik menjadi pintu menuju Pilkada dia menganggap sudah tertutup, maka disiapkanlah maju dari jalur perorangan," ujar Qodari.

Qodari menambahkan, sebenarnya baik relawan atau partai merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisah, karena punya fungsi dan peran masing-masing. Bahkan, berdasarkan pengalamannya di daerah lewat partai pun belum tentu berjalan mulus.

"Kecuali kalau dinaungi partai besar yang punya mesin partai yang kuat, seperti yang dimiliki PDI Perjuangan atau Partai Keadilan Sejahtera. Atau seperti Golkar yang punya basis kuat di Sulawesi," ujarnya.

Menurut Qodari, ini menjadi dilema bagi Ahok. "Sebetulnya ini cuma persoalan, kalau bilang tiket (lolos) sulit, enggak juga menurut saya. Karena ini sudah selesai, KTP sudah terkumpul. Memang ada risiko (belum terverifikasi). Tergantung Teman Ahok, Pak Ahok atau (komunitas) Batman, itu, mau menakar seberapa yakin dia dengan persyaratan yang ada sekarang," ujar dia.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya