Novanto: Acara Golkar Jangan Lagi Mewah

Ketua Umum Golkar, Setya Novanto, saat melantik pengurus Partai Golkar di Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • VIVA co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto meminta rapat dalam agenda politik di bawah kepemimpinannya, harus dilakukan sedekat mungkin dengan rakyat kecil. Menurutnya, semua agenda partai berlambang beringin itu akan dilakukan tanpa nuansa mewah.

Pilkada 2020, Demokrat dan Golkar Sepakat Usung 33 Paslon

Pernyataan Novanto disampaikan usai melantik 85 pengurus Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Tengah di Kampung nelayan Tambak Lorok, Semarang, Jumat, 17 Juni 2016.

Menurut mantan Ketua DPR itu, kegiatan pengukuhan pengurus Golkar Jawa Tengah ini akan menjadi kiblat Golkar ke depan dalam membuat sejumlah agenda politik.

Ketua Jokowi Mania Masuk Partai Golkar?

"Ini akan jadi tolak ukur Golkar. Saya terima kasih kepada DPD I yang menginisiasi acara pengukuhan ini dilakukan di kampung nelayan Tambak Lorok," kata Novanto.

Acara pengukuhan kepemimpinan Ketua DPD I Golkar terpilih, Wisnu Suhardono, sejumlah petinggi Dewan Pengurus Pusat (DPP) juga hadir, seperti Nusron Wahid, Nurul Arifin, serta perwakilan partai politik lain.

Aburizal Bakrie Dukung Semangat Anak Muda Lalui Pandemi COVID-19

Novanto ingin agenda Golkar tidak harus bergaya mewah, karena hanya membawa partai politik menjauhkan diri dari masyarakat di tingkat bawah.

"Kita tentunya akan jalankan terus di sejumlah tempat di Indonesia, kita tak perlu bermewah-mewah, yang biasanya di kota, kita akan adakan di tempat-tempat jauh, yakni di desa-desa," kata Novanto.

Dia pun menyebut tindakan ini menjadi bukti bahwa Golkar di bawah kepemimpinannya akan kembali pada masyarakat kecil. "Ini bukti Golkar kembali ke kelurahan, desa dan kembali ke rakyat. Dan di bawah kepemimpinan saya, Golkar akan kembali ke desa," ucapnya.

Selain menggelar acara pengukuhan kader partai, Novanto juga menyempatkan diri berinteraksi dengan masyarakat nelayan di Tambak Lorok, serta membagikan bantuan kebutuhan pokok.

Novanto dan sejumlah elite partai bahkan sempat 'patungan' uang pribadi senilai Rp250 juta untuk diberikan kepada masyarakat nelayan. Usai acara buka bersama, kegiatan Novanto di Semarang dilanjutkan dengan ziarah ke makam Ki Ageng Pandanaran sebagai pendiri Semarang dan salat Tarawih.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya