Wiranto: Reshuffle Jangan Didominasi Tawar Menawar

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto.
Sumber :
  • Foto: VIVA.co.id/Fajar Sodiq

VIVA.co.id - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto, menilai rencana reshuffle kabinet harus dilandasi pada kemampuan seseorang pada bidang-bidang tertentu. Meskipun demikian, ia menyerahkan sepenuhnya urusan tersebut pada Presiden Joko Widodo.

Diisukan Jadi Menteri, Idrus Marham: Doakan Saja

"Tetapi saya setuju orientasinya profesionalitas. Orientasinya itu kompetensi, bukan justru didominasi dengan tawar menawar politik, bukan," jelas Wiranto, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 25 Mei 2016.

Wiranto menegaskan bahwa masalah pergantian menteri lebih baik diserahkan ke Jokowi. Karena berdasarkan undang-undang, masalah itu adalah kewenangan Presiden. Oleh sebab itu, ia pun meminta semua pihak tak mencampuri kewenangan Presiden.

Hanura Tak Kaget dengan Celetukan Jokowi soal Reshuffle

"Itu (reshuffle kabinet) serahkan ke Presiden, kalau dalam UU yang punya hak untuk memilih menteri, menilai menteri, mengganti menteri itu Presiden jadi serahkan Presiden. Kita nggak usah campur tangan," tutur mantan Panglima ABRI ini.

Isu reshuffle jilid kedua kembali mengemuka setelah masuknya Partai Golkar ke dalam partai pendukung pemerintahan Jokowi. Namun, hingga kini belum jelas, berapa kursi menteri yang akan diperoleh partai berlambang pohon beringin itu.

Singgung soal 'Reshuffle' Jokowi Dianggap Bercanda
Politikus Golkar, Yorrys Raweyai.

Kader sudah di Kabinet, Golkar Siap Beri Nama untuk Pos Lain

Tiga nama di kabinet ditegaskan Golkar adalah kadernya.

img_title
VIVA.co.id
14 Juni 2016