Menkumham: Politikus Seperti Pampers, Bau dan Kotor

Menkumham Yasonna H. Laoly
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Hamongan Laoly, mengakui bahwa masyarakat semakin tidak puas terhadap partai politik. Namun, Yasonna menilai situasi itu bukan kesalahan parpol melainkan kader atau politikusnya.

Peringatan Hari Musik Nasional: DJKI Dukung Kesejahteraan Musisi

"Bukan parpolnya yang salah, tapi aktor-aktor, politisinya yang salah," kata Yasonna di Gedung Pengayoman, Kemenkumham, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa, 24 Mei 2016.

Oleh karena itu, Menteri asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu memahami jika ada sebagian pihak yang mengatakan bahwa politikus itu seperti pampers atau popok bayi.

Menkumham Terima Penghargaan dari Pemerintah Filipina

"Perlu ditukar sesering mungkin, karena pampers itu sering bau dan kotor," ujar Yasonna.

Meskipun demikian, Yasonna berpendapat bahwa ketidakpuasan masyarakat itu merupakan kritik bagi parpol, baik yang baru ataupun yang lama. Melalui evaluasi dan diskusi, Yasonna percaya para politikus mampu menciptakan parpol yang akuntabel dan dapat dipercaya.

Yasonna Sebut Revisi Aturan Remisi Koruptor Sesuai Putusan MA

"Kehadiran parpol sangat penting sebagai pilar demokrasi, demi menjamin sistem politik yang kuat. Sebab, tidak ada demokrasi tanpa politik dan tidak ada politik tanpa partai," tuturnya.

Yasonna menambahkan, parpol harus menjadi negosiator kebijakan publik. Demokrasi, kata dia, membutuhkan partisipasi dari parpol yang dapat berperan secara aktif. "Demokrasi butuh partai yang kuat," ucapnya. (ase)

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Plt. Dirjen KI) Razilu.

DJKI: Indonesia Miliki Potensi Tinggi Transaksi Kopi dan Rempah-rempah

Plt. Dirjen KI) Razilu, terdapat 111 indikasi geografis yang telah terdaftar di DJKI. Dari angka tersebut, 71 di antaranya adalah produk kopi yang memiliki potensi.

img_title
VIVA.co.id
11 Maret 2022