LIPI: Jokowi Bisa Tinggalkan PDIP dan Berpaling ke Golkar

Direktur Riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin Haris.
Sumber :
  • Antara/ Ujang Zaelani

VIVA.co.id - Direktur Riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris, menganalisis konstelasi termutakhir politik nasional setelah Setya Novanto terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Ketua Jokowi Mania Masuk Partai Golkar?

Menurut Syamsuddin, sedikit atau banyak peta politik akan berubah, apalagi Partai Golkar telah tegas menyatakan mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo. Setya Novanto bahkan menyatakan akan mendukung Jokowi dalam Pemilu Presiden tahun 2019.

Pernyataan Novanto sekaligus sikap politik Partai Golkar itu dapat dimaknai komitmen awal untuk mendukung Jokowi dalam Pemilu Presiden mendatang. Dukungan PDIP, partai pengusung Jokowi, dinilai butuh proses panjang sehingga membutuhkan waktu lama.

Aburizal Bakrie Dukung Semangat Anak Muda Lalui Pandemi COVID-19

"Kalau PDIP itu, kan, lama itu prosesnya: penjaringan calon dulu, fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) dulu, kemudian ditentukan Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri)). Tidak mustahil, suatu saat PDIP ditinggal Jokowi sebagai basis politik,” kata Syamsuddin di kantor pusat Muhammadiyah, Jakarta, pada Rabu, 18 Mei 2016.

Keputusan Golkar untuk mengusung Jokowi dalam Pemilu Presiden tahun 2019 itu muncul setelah Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) partai itu di Bali. Golkar bukan saja mendukung, tapi juga akan mengusung Jokowi.

Gerindra dan Golkar Koalisi Usung BHS di Pilkada Sidoarjo

Hasil lain Munaslub adalah target perolehan kursi Golkar sebesar 20 persen dalam Pemilu Legislatif 2019. Munaslub juga memutuskan Golkar mendukung pemerintahan Presiden Jokowi.

Ilustrasi-Pilkada Serentak di Indonesia

Pilkada 2020, Demokrat dan Golkar Sepakat Usung 33 Paslon

Ketum Partai Demokrat AHY menemui Ketum Partai Golkar Airlangga

img_title
VIVA.co.id
26 Juni 2020