'Nasib Golkar ke depan Ditentukan Kepemimpinan Novanto'

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
Sumber :
  • ANTARA/Wira Suryantala

VIVA.co.id - Setya Novanto akhirnya memenangi kontestasi pemilihan ketua umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Bali. Menurut Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, Novanto terpilih karena para pemilik suara dan kader Golkar menghendaki.

Nusron Wahid Sebut Sudah Muncul 4 Caketum, Munas Tak Akan Aklamasi

"Selain itu, karena kontestasi berlangsung free and fair dan relatif transparan," kata Siti saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu, 18 Mei 2016.

Siti juga melihat komunikasi antar calon ketua umum relatif cair. Oleh karena itu, pada putaran pertama, dua caketum lebih memilih cara musyawarah mufakat untuk menentukan ketua umumnya dan memilih tidak meneruskan kontestasinya ke putaran kedua meskipun hal itu dimungkinkan.

Aziz Syamsudin: Munas Kalau Enggak Kompetisi Ya Musyawarah Mufakat

"Nasib Golkar ke depan akan dipengaruhi kepemimpinan SN apakah yang bersangkutan memiliki talenta atau kepiawaian sebagai nakhoda baru Golkar," kata dia lagi.

Siti menuturkan, mampu atau tidaknya Novanto melakukan konsolidasi dan menghadirkan soliditas di internal Golkar bisa dibuktikan antara lain dari seberapa berimbang dalam mengakomodasi semua elemen-elemen yang ada di Golkar dalam kepengurusan periode 2016-2019.

Jelang Munas, Golkar Papua Minta Semua Kader Solid

"Apakah SN mampu merangkul semua unsur-unsur yang ada untuk dijadikan satu kekuatan yang ampuh membangun sistem, etika dan nilai-nilai sebagai partai modern di Golkar yang mengedepankan etika politik, trust building, respect each other/saling menghormati, dan tidak menghalalkan semua cara," demikian Siti Zuhro.

Ketum Golkar Airlangga Hartarto di Lombok, NTB

Munas Golkar Diharapkan Jangan Terjebak soal Perebutan Ketum

Munas akan resmi dibuka pada Selasa malam, 3 Desember 2019.

img_title
VIVA.co.id
3 Desember 2019