Kasus Terbunuhnya Dosen Peringatan Keras Dunia Pendidikan

Roymardo S, tersangka pembunuhan dosen UMSU Medan
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Putra Nasution

VIVA.co.id – Anggota Komisi X DPR RI Reni Marlinawati mengaku prihatin ada mahasiswa di Sumatera Utara yang membunuh dosennya, terlebih kasus itu terjadi di Hari Pendidikan Nasional.

Yandri Susanto dari Fraksi PAN Jadi Ketua Komisi VIII

"Saya sungguh terpukul dan berduka atas wafatnya Nurain Lubis, dosen UMSU, yang tewas di tangan mahasiswanya sendiri," ujarnya, Rabu 4 Mei 2016.

Ia menambahkan, terlebih lagi almarhum meninggal bertepatan dengan pelaksanaan Hari pendidikan Nasional (Hardiknas) sebagai momentum untuk mengenang perjuangan pahlawan pendidikan di Indonesia Ki Hajar Dewantara. "Sungguh peristiwa ini sangat menyesakkan dada," katanya.

Sepakat Revisi UU MD3, Dua Fraksi Ini Beri Catatan

Ia mendorong aparat penegak hukum mengusut secara transparan dan akuntabel terhadap peristiwa tersebut. Peristiwa ini juga harus menjadi peringatan keras bagi dunia pendidikan di Indonesia dan seluruh stakeholder tentang persoalan yang terjadi di dunia pendidikan kita.

Ia meminta Menteri Ristek dan Dikti untuk memberi perhatian khusus terhadap perisitiwa tersebut untuk mengetahui persoalan itu secara komprehensif dan holistik. Peristiwa tersebut jangan dianggap sebagai tindakan kriminal biasa. Karena peristiwa itu terjadi di lingkungan kampus dan melibatkan mahasiswa yang memakan korban dosen.

Mungkinkah RUU Perlindungan Data Pribadi Selesai dalam 4 Bulan?

"Harus ada langkah-langkah preventif sekaligus korektif paska peristiwa tersebut," katanya.

Di luar peristiwa tersebut, semestinya pemerintah dan pengelola kampus secara umum harus menjadikan lingkungan kampus sebagai sarana pendidikan yang kondusif baik bagi mahasiswa, dosen maupun tenaga administrasi kampus. Kampus semestinya steril dari hal-hal di luar wilayah akademik dan pengembangan nalar serta pengetahuan.

"Karena fakta secara umum, kampus justru tidak steril dari urusan politik internal kampus mulai soal pemilihan rektor, dekan, ketua jurusan hingga senat mahasiswa," katanya.

Dinamika yang wajar tidak ada soal. Yang menjadi soal, politik kampus telah menyita energi yang luar biasa bagi civitas akademika.

"Situasi ini semestinya menjadi catatan penting Kementerian Ristek Dikti dan para pengelola kampus," katanya.

Seperti diketahui, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) berinisial RS (24) membunuh dosennya Hj Nurain Lubis (57) di dalam kamar mandi gedung perguruan tinggi tersebut, Senin sore.  (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya