VIVA.co.id – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan, survei internal PAN mengenai bakal calon kepala daerah untuk Pilkada DKI Jakarta diperkirakan rampung Mei 2016. Dari hasil survei, PAN akan mengambil kesimpulan siapa yang dianggap layak menjadi calon kepala daerah untuk DKI Jakarta.
"Kami tunggu survei saja dulu kaya apa. Hasilnya seperti apa," kata Zulkifli di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 3 Mei 2016.
Namun, mereka tak hanya terpatok pada hasil survei. Ia mengharapkan politik yang dimainkan PAN berupa politik yang santun, beretika, dan saling menghormati.
"Jangan lupa kedaulatan di tangan rakyat. Kita bukan politik kekuasaan tapi kerakyatan. Presiden Jokowi berhasil pindahkan pedagang enggak ribut. Risma di Surabaya pindahkan Doli luar biasa, tenteram, aman," kata Zulkifli.
Ia mengatakan, cara menggusur rakyat dengan TNI dan polisi dianggap tak tepat serta tak bijak. Hal itu juga tidak sesuai dengan kedaulatan rakyat, etika Pancasila, dan ke-Indonesiaan.
"Itu jadi pertimbangan penting dalam ambil kesimpulan. Kalau gusur rakyat pakai polisi, tentara, pasti kita enggak setuju. Sudah enggak zamannya lagi kerahkan TNI untuk gusur rakyatnya. Kita bukan zaman represif, tapi zaman demokrasi," kata Zulkifli.
Dalam survei yang dilakukan PAN untuk memutuskan siapa yang akan didukung dalam pilkada DKI Jakarta, nama-nama seperti Bupati Bojonegoro Suyoto, Basuki Tjahaja Purnama, Yusril Ihza Mahendra, Tri Rismaharini, dan Ganjar Pranowo masuk dalam daftar.