Ada Uang Tebusan Dibalik Bebasnya 10 WNI

Sepuluh Warga Negara Indonesia yang dibebaskan kelompok Abu Sayyaf di Filipina saat di kediaman Gubernur Sulu, Minggu (1/5/2016)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Inquirer.net

VIVA.co.id – Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto mengamini pernyataan Megawati Soekarnoputri yang menyebut adanya uang tebusan dibalik dibebaskannya 10 WNI yang disandera kelompok separatis asal Filipina Selatan Abu Sayyaf.

Yandri Susanto dari Fraksi PAN Jadi Ketua Komisi VIII

"Menurut saya Ibu Ketum pasti sudah dapat info A1. Bahwa itu ada uang tebusan. Saya pikir pemerintah harus jujur kalau ada uang tebusan, terus terang saja, rakyat juga ngerti kok. Masuk WC saja harus bayar," ujarnya, Selasa 3 Mei 2016.

Ia justru mempertanyakan logika Abu Sayyaf yang begitu saja melepas sanderanya tanpa uang tebusan.

Sepakat Revisi UU MD3, Dua Fraksi Ini Beri Catatan

"Itu yang harus dijelaskan, soalnya mereka menyandera kan minta uang tebusan," ujarnya.

Sebaiknya, pemerintah harus transparan terkait dibebaskannya para sandera oleh Abu Sayyaf. "Kalau sampai bocor ada uang tebusan, nanti pemerintah malu sendiri," katanya.

Mungkinkah RUU Perlindungan Data Pribadi Selesai dalam 4 Bulan?

Ia menduga ada pihak yang membayar uang tebusan dengan dibebaskannya para sandera. "Kelihatannya ada pihak yang bayar, tapi bukan uang dari pemerintah," ujarnya.

Saat didesak siapa pihak yang ia maksud memberikan uang tebusan kepada Abu Sayyaf, Darmadi enggan membeberkannya.

"Belum ada yang ngaku, tapi bisa ditebak uang tersebut dari mana. Nggak berani nyebut. Tapi pasti bukan uang dari pemerintah, orang tersebut lagi berusaha menyelamatkan wajah Presiden. Lagi menanam budi, tapi intinya lama-lama akan terbuka juga rahasia apakah ada uang tebusan atau tidak," katanya.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan mambantah bahwa pemerintah memberikan uang tebusan kepada kelompok Abu Sayyaf terkait pembebasan 10 WNI yang disandera.  (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya