DPR Minta Pembebasan Sandera Abu Sayyaf Jangan Dipolitisasi

Sepuluh warga negara Indonesia yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf sejak 26 Maret 2016 akhirnya tiba di Indonesia, Minggu malam, 1 Mei 2016.
Sumber :
  • ANTARA/M Agung Rajasa

VIVA.co.id – Wakil Ketua Komisi I DPR, Hanafi Rais, mengapresiasi bebasnya 10 dari 14 warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf dan sempalannya di Filipina. Namun dia berharap agar pembebasan sandera tersebut tidak dipolitisasi oleh pihak-pihak tertentu.
 
Oleh karena itu Komisi I berencana mengundang para 10 orang tersebut, yang merupakan pelaut Kapal Tugboat Brahma.

Menhan Sebut Peran Kivlan Zen dalam Pembebasan Empat WNI

"Kami ingin mendengar cerita yang sebenarnya dari korban karena kami juga tidak ingin hasil kerja multijalur seolah-olah diklaim secara politik oleh salah satu pihak. Sebaiknya kita apresiasi bersama, semua punya peran," kata Hanafi saat dihubungi, Senin, 2 Mei 2016.

Terkait pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan politik, Hanafi enggan menyebutkan. 

Sandera Selalu Diajak Salat Lima Waktu oleh Abu Sayyaf

"Tidak perlu disebut ya biasa lah ada yang pengen manggung," ujar Hanafi. 

Politikus PAN ini mengingatkan bahwa soal pembebaan sandera adalah masalah nyawa manusia sehingga tidak tepat bila dimanfaatkan untuk keuntungan politik.

Pemerintah Tak Mau Gegabah soal Pembebasan Sisa Sandera WNI

"Makanya kami akan memanggil dan meminta keterangan lengkap dan ingin dengar, bukan hanya elite tapi sandera itu. Kalau elite semua bicara tentu sesuai kepentingan, sandera itu sendiri harus kita dengar," ujar dia.

Hanafi menilai, upaya pembebasan sandera ini melibatkan banyak pihak mulai dari organisasi swadaya masyarakat, aktivis perdamaian, kelompok agama, kelompok swasta hingga perusahaan sendiri yang punya tanggung jawab untuk membebaskan para ABK mereka.

"Jadi kami mengapresiasi diplomasi multi-jalur yang diinisiasi semua pihak. Kami berharap keempat sandera yang lain segera dibebaskan dengan selamat dan dalam keadaan sehat,"katanya.

Hal tersebut disampaikan Hanafi menyusul adanya sejumlah klaim yang disampaikan mengenai peran dalam pembebasan 10 WNI tersebut.

Sebelumnya Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen mengatakan dia menjadi salah satu pihak negosiator dalam pembebasan itu. Oleh karena itu dia
merasa heran jika ada pihak-pihak tertentu termasuk partai politik yang merasa turut berjasa atas pelepasan 10 WNI itu.
(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya