DPR Minta Keluarga Korban Densus 88 Dapat Rehabilitasi

Densus 88 antiteror
Sumber :
  • ANTARA/Jafkhairi

VIVA.co.id – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) hadir di Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR, Rabu 13 April 2016. Kepada Komisi III Kepala BNPT Tito Karnavian menyampaikan program-program kerja BNPT.

Dua Serangan Teroris Beruntun, DPR Soroti Program Deradikalisasi

Memasuki sesi tanya jawab, anggota Komisi III menanyakan mengenai isu-isu terkini terkait terorisme. Anggota Fraksi Gerindra, Muhammad Syafi'i, mempertanyakan rehabilitasi terhadap keluarga yang anggota keluarganya ditembak Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.

"Harus ada rehabilitasi fisik dan mental terhadap keluarga yang anggota keluarganya ditembak di tempat," ujar Syafi'i di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 13 April 2016.

Adik Trio Bomber Bali Kini Lawan Terorisme, Berat Tugasnya

Selain itu, dia juga mendesak adanya perbaikan standar prosedur dalam program deradikalisasi BNPT, karena menurutnya, menembak mati terduga teroris bukanlah cara baik untuk melakukan deradikalisasi.

"Kalau (SOP) tidak diperbaiki, deradikalisasi itu bullshit (omong kosong)," kata dia.

Ampuhkah Deradikalisasi WNI eks ISIS yang Sempat Pulang

Sedangkan, anggota dari Fraksi Partai Gerindra lainnya, Wihadi Wiyanto, menanyakan mengenai pemahaman terorisme di kalangan masyarakat. Hal ini menyangkut tindakan masyarakat yang justru berkerubung dan mendekati lokasi teror, pada peristiwa bom di MH Thamrin awal tahun ini.

"Saat terorisme terjadi di Thamrin beberapa waktu lalu, masyarakat malah selfie dan tidak menganggap begitu bahaya. Sehingga, kabur pemahamannya. Bagaimana sebenernya paham terorisme ini?" Tanya Wihadi kepada Tito.

Umat Muslim Uighur di China.

Negara di Dunia Diminta Desak China Hentikan Deradikalisasi Uighur

Amnesty Internasional memperkirakan lebih dari satu juta orang Uighur telah ditahan secara sewenang-wenang di pusat transformasi pendidikan di Xinjiang, China.

img_title
VIVA.co.id
15 Desember 2021