Desmond Mahesa: Polisi Hanya Menghargai Manusia dengan Uang

Desmond Junaidi Mahesa, Ketua Partai Gerindra Banten
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id - Komisi III DPR akan menggelar pertemuan dengan Pengurus Pusat Muhammadiyah, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, dan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Selasa, 12 April 2016. Mereka berniat ikut mengungkap kasus kematian terduga teroris Siyono.

Kematian Siyono Akan Dilaporkan ke Dewan HAM PBB

"Kami ingin tahu apa hasil investigasi mereka dalam konteks Siyono. Kami ingin melihat ini secara objektif," kata Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond J Mahesa, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 12 April 2016.

Desmond menambahkan bahwa data hasil autopsi PP Muhammadiyah dan hasil investigasi dari Komnas HAM dan Kontras sangat penting untuk mengungkap kasus penganiayaan yang diduga dilakukan Densus 88. Apalagi selama ini pernyataan Polri juga tampak ada perbedaan.

DPR Usulkan Dibentuknya Dewan Pengawas Densus 88

"Setelah pertemuan ini kami akan cross check dengan Polri. Kami minta penjelasan Kapolri dan Densus minggu depan," ungkapnya.

Dalam kasus Siyono, politikus Partai Gerindra mengungkapkan setidaknya tiga hal yang menjadi pertanyaan besar. Pertama apakah, Siyono adalah teroris atau tidak.

MUI Ingatkan Polisi Jangan Berlebihan Kepada Terduga Teroris

"Harus ada penjelasan detail tentang itu," ujarnya.

Kedua, persoalan uang Rp100 juta yang diberikan ke Densus 88 terhadap keluarga Siyono.

"Kalau betul uang itu untuk keluarga Siyono berarti polisi hanya menghargai manusia dengan uang. Ini cermin kebijakan kepolisian. Hidup mati seseorang ukurannya dengan uang. Ini ada sesuatu yang tidak benar dengan pimpinan kepolisian zaman sekarang," imbuhnya.

Ketiga mengenai sanksi bagi Kepala Densus 88 dan Humas Polri yang pernyataannya seolah-olah menganggap seseorang atau lembaga yang mencoba mengungkap kasus itu sebagai pendukung terorisme. Padahal mereka ingin melakukan investigasi.

"Ini semua harus clear. Kami akan tanyakan ini kepada Kapolri," tegas dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya