Jokowi Sentil Politikus yang Gemar Berkonflik

Presiden Joko Widodo saat bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Sumber :
  • Antara/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo menyindir sejumlah politikus yang terus larut dalam konflik internal. Padahal, konflik itu tidak produktif, sementara di luar persaingannya sudah antar negara.

Merayakan Pekan Masyarakat Adat Selama Tiga Hari di Jakarta
Presiden mengingatkan, persaingan cukup saat pemilu saja atau ketika pilpres berlangsung, yakni lima tahun sekali. Setelah itu, lanjut dia, kembali bersatu.
 
Jokowi Minta Kepala Daerah Bentuk Tim Pengendalian Inflasi
Jokowi mencontohkan bagaimana pertarungannya pada Pilpres 2014 saat melawan Prabowo Subianto. Pertarungan saat itu sangat ketat dan menguras energi, hingga memunculkan fanatisme pendukung kedua tokoh itu.
 
Kasus Haris Azhar, Jokowi Diminta Turun Tangan
Tetapi, persaingan itu hanya saat pilpres dan terjadi lima tahun sekali. Begitu pilpres selesai, kedua kembali saling menghormati.
 
"Saya ketemu Mas Prabowo (Prabowo Subianto) juga baik-baik saja. Mas Probowo saya ke rumahnya juga pernah, Mas Prabowo ke Istana juga pernah," ujar Presiden Jokowi, dalam sambutannya pada Muktamar ke-VIII di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat, 8 April 2016.
 
Jokowi mengingatkan, untuk menghindari konflik yang tidak konstruktif, termasuk yang terjadi di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang selama setahun lebih ini berkonflik akibat dualisme kepengurusan di tingkat pusat.
 
"Itu ada (persaingan), tapi 5 tahun sekali pas pilgub, pilpres, setelah itu kerja lagi," kata Jokowi. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya