Exit Poll LSI: Pemilu Berlangsung Jujur

VIVAnews - Lembaga Survei Indonesia mengeluarkan hasil exit poll tentang kualitas pelaksanaan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden dan konsolidasi demokrasi di mata pemilih Indonesia, Kamis 16 Juli 2009.

Menurut hasil exit poll 9 April 2009 dan 8 Juli 2009 serta postelection survey 20-27 April 2009, mayoritas pemilih menganggap Pemilihan Umum dilaksanakan secara jujur dan adil. Mereka juga menyatakan puas terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

Kemudian, pada exit poll April 2009, sebanyak 33 persen pemilih menjawab pelaksanaan Pemilu sangat jurdil, 54 persen menjawab cukup jurdil, hanya sembilan persen yang menyatakan tidak jurdil.

Pada exit poll Juli 2009, sebanyak 33 persen menjawab sangat jurdil, 59 persen menjawab cukup jurdil, hanya 6 persen yang tidak jurdil.

Pada postsurvey election April 2009, 38 persen pemilih menjawab sangat jurdil, 29 persen menjawab cukup jurdil, 26 persen yang menjawab tidak jurdil.

Mengenai kepuasan dengan pelaksanaan demokrasi di Indonesia, hasil exit poll April 2009 menunjukkan 24,9 persen pemilih sangat puas, 51 persen cukup puas, dan 22,2 persen tidak puas.

Sementara hasil exit poll Juli 2009 menunjukkan 23,3 persen pemilih sangat puas, 58,1 persen cukup puas, dan 16,5 persen tidak puas.

Sedangkan hasil postsurvey election April 2009 menunjukkan empat persen pemilih sangat puas, 65 persen cukup puas, dan 26 persen tidak puas.

Direktur Eksekutif LSI, Kuskrido Ambardi, mengatakan evaluasi ini mementahkan anggapan dari sebagian elit yang menilai kedua Pemilu itu kurang jurdil.

Penilaian terhadap hasil pelaksanaan Pemilu tahun ini, kata Dodi, tidak merujuk hanya pemilih salah satu pasangan. Sebab, menurut data exit poll Juli 2009, pengakuan para pemilih Megawati Soekarnoputri-Prabowo, 32 persen menilai pelaksanaan Pilpres sangat jurdil, 58 persen menilai cukup jurdil, dan 8 persen menilai kurang atau tidak jurdil sama sekali.

Kemudian, pengakuan para pemilih SBY-Boediono dan JK-Wiranto juga proporsinya sama dengan pengakuan pemilih Mega-Prabowo. “Hampir tidak ada perbedaan signifikan," kata Dodi.

Pemilih yang mengaku memilih SBY-Boediono menurut exit poll Juli 2009, 34 persen menilai pelaksanaan Pilpres sangat jurdil, 61 persen menilai cukup jurdil, dan 3 persen menilai kurang atau tidak jurdil sama sekali.

Sementara para pemilih yang mengaku memilih JK-Wiranto, 25 persen menilai pelaksanaan Pilpres sangat jurdil, 64 persen menilai cukup jurdil, dan 10 persen menilai kurang atau tidak jurdil sama sekali.

Dari hasil penelitian itu, Dodi menyimpulkan masyarakat Indonesia mempunyai persepsi yang positif Pemilu.

"Meski mereka tahu ada kekurangan dalam prosesnya, tetapi mayoritas pemilih pasif ternyata bisa menerima," kata Dodi.

Metode dan data yang digunakan LSI, 2100 TPS dipilih secara random dan proporsional dengan sampel BPS diseluruh provinsi. Pada 9 April 2009 dipilih 2 pemilih yang keluar dari TPS pada pukul 8.00 (laki-laki) dan 10.00 (perempuan) waktu setempat sebagai responden.

Pada 8 Juli 2009 dipilih 1 pemilih yang keluar dari TPS pada pukul 9.00 waktu setempat sebagai responden. Margin of error +/- 2,4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Parto Patrio Terbaring Lemah di RS Usai Operasi, Istri: Patah Hati Aku
Kiper Indonesia U-23, Ernando Ari

Arkhan Fikri Gagal Penalti, Ini yang Dipikirkan Ernando Ari

Arkhan Fikri gagal melakukan tugasnya sebagai eksekutor penalti saat Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 dalam perempat final Piala Asia U-23 2024, Jumat dini hari WIB.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024