Jutaan Pelanggan Dipaksa Pindah ke Golongan 1.300 VA

Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan
Sumber :

VIVA.co.id – PLN paksa 18 juta pelanggan pindah dari golongan 900 VA ke golongan 1.300 VA. Konsekuensinya, pelanggan yang tadinya hanya membayar listrik Rp70 ribu per bulan, kini terpaksa harus membayar Rp170 ribu perbulan.

Pencalonan Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi: Jangankan Maju, Mundur Saja Siap

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan mengatakan bahwa harus diakui, kebijakan pemindahan dengan paksa jutaan pelanggan itu adalah salah satu bagian dari pencabutan subsidi listrik oleh sebuah pemerintahan yang keterlaluan menyerahkan hal-hal yang terkait hajat hidup orang banyak kepada mekanisme pasar.

"Kebijakan itu sudah pasti akan “memukul” ekonomi rumah tangga yang kian hari kian lesu. Betapa tidak? Mereka yang biasanya hanya membayar Rp70 ribu, kini terpaksa harus membayar biaya yang naik hampir 3 kali lipat. Apalagi di antara 18 juta pelanggan itu sebagian berkategori miskin," ujarnya, Senin 21 Maret 2016.

Gerindra Sebut Petinggi Nasdem Bawa Kabar Gembira buat Prabowo

Ia menambahkan, kebijakan itu sudah pasti berdampak pada ekonomi secara umum, terutama pada komponen pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Dampak langsung inflasi diperkitakan bisa mencapai hampir 2 persen. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi bisa turun dari target semula sebesar 5.3 persen. Itu berarti, target-target dalam APBN 2016 bisa terancam.

"Kebijakan itu sudah pasti berdampak pada naiknya komponen kebutuhan pokok. Pada konteks ini, pemerintah akan dihadapkan dengan pekerjaan menjaga kestabilan harga-harga kebutuhan pokok yang lebih berat. Sekarang saja masih kelimpungan, apalagi ditambah dengan efek pengalihan itu," ucap politisi Gerindra ini.

Prabowo Utus Anak Buah Buat Rekonsiliasi dengan Lawan Politik

Lebih lanjut dijelaskan, kebijakan itu mengandung risiko naiknya angka kemiskinan karena sebagian dari 18 juta pelanggan itu rentan miskin. Saat ini, kemiskinan sudah mencapai 28,51 juta orang. Dan itu sebagian besar disumbang oleh naiknya kebutuhan pangan, khususnya kebutuhan pokok.

"Tentunya ke depan PLN akan dihadapkan pada masalah tagihan listrik. Naiknya pembayaran listrik hampir 3 lipat berpotensi peningkatan risiko tunggakan pembayaran listrik oleh pelanggan kepada PLN hingga 300 persen," katanya.   (rin)

Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di MK.

Ada Kesan Anies Baswedan Mulai Ditinggalkan Partai Pendukungnya, Menurut Pengamat

Pengamat politik pada Universitas Andalas Padang menilai ada kesan bahwa Anies Baswedan mulai ditinggalkan partai pendukungnya setelah kalah dalam Pemilu Presiden 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024