- ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
VIVA.co.id – Ketua DPR, Ade Komarudin, membantah sudah menandatangani surat pernyataan tidak akan maju sebagai kandidat Ketua Umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) mendatang. Menurut Ade, surat yang dia tanda tangani adalah bentuk dukungan terhadap Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) pada masa konflik internal Golkar masih berlangsung.
"Jadi pada saat rapat waktu itu Pak ARB menyampaikan, 'Pak Ade, kita akan tetapkan sebagai calon Ketua DPR karena semuanya menghendaki. Saya minta Pak ade meneken pakta integritas yang isinya Pak Ade tidak boleh inisiasi Munaslub'," kata Ade di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 14 Maret 2016.
Ade mengatakan bahwa saat penandatanganan surat itu, friksi dua kepimpinan Golkar sedang kencang. Kubu Agung Laksono ketika itu terus mendesak Munaslub. Atas dasar itu, sebagai orang yang mengakui ARB sebagai ketua umum Partai Golkar yang sah, ia menandatangani surat tersebut untuk membela ARB.
"Saya siap, samina watona. Teken pakta integritas. Saya tidak ada keinginan untuk inisiasi Munas," ujarnya.
Bahkan, Ade mengungkapkan ARB sempat heran saat dia menandatangani pakta integritas tanpa membacanya.
"Pak ARB nanya, 'Kok nggak dibaca?' Buat apa saya kan sudah oke. Saya percaya abang. Sampai di situ selesai," ceritanya.
Saat ini, Ade heran ketika pakta integritas tersebut justru menyebar di kalangan umum. Dan surat itu dijadikan alat untuk menghambatnya maju sebagai kandidat ketua Umum Partai Golkar dalam Munas mendatang.
"Pak ARB telepon saya. Pak Ade boleh mencalonkan. Seingat saya kan nggak inisiasi Munas. Memang komitmennya nggak inisiasi Munas," tutur Ade.