- Viva.co.id/Agus T. Harjanto
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, meminta relawannya yang tergabung dalam Teman Ahok, untuk bersikap transparan soal dana sumbangan, yang akan dialokasikan untuk biaya kampanye di Pilkada DKI Jakarta lewat jalur independen.
"Memang (harus transparan), kamu tanya ke Teman Ahok dong. Itu Teman Ahok harus buka sumbangan dari mana," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, usai menjadi pembicara di Seminar Publik STT RII di Gedung Reformed Millenium Center Indonesia (RMCI) Jalan Industri Blok B14, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, 12 Maret 2016.
Ahok pun menceritakan pengalamannya saat ikut Pilkada 2012 sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta bersama pasangannya waktu itu, Joko Widodo. Saat itu Ahok mengungkapkan tim suksesnya menerima sumbangan Rp4,5 miliar, yang berasal sembilan perusahaan berbeda. Masing-masing perusahaan, memberikan sumbangan sebesar Rp500 juta.
"Saya terima uang saksi Rp4,5 miliar, itu saya yang cari dari sembilan perusahaan PT, masing-masing sumbang Rp500 juta," ucapnya.
Ahok melanjutkan, dana itu diperoleh dari pengusaha Hamid Djojonegoro, yang tak lain merupakan petinggi dari ABC Group. Dia berhasil melobi Hamid untuk menyumbangkan uang ke tim suksesnya pada Pilkada lalu.
Saat bertemu dan makan bersama, Ahok mengungkapkan butuh uang saksi Rp4,5 miliar kepada Hamid, yang langsung ditanggapi secara positif. Dikatakan Ahok, Hamid tak mempermasalahkan kalau perusahaannya secara terang-terangan menyumbang dana besar dan masuk ke rekening kampanye.
"Langsung dia (Hamid) kirim lewat sembilan PT-nya, masing-masing Rp500 juta. Itu yang kami lakukan," ucap Ahok.
KPK: Sebagian Laporan Dana Kampanye Pilkada 2015 Buruk
Transparansi dan akuntabilitas perlu ditingkatkan ke depan.
