Tiga Alasan Golkar Merapat ke Demokrat

VIVAnews - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Ahmad Mubarok sudah memperkirakan bahwa Partai Golkar akan merapat ke pasangan Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono.

Menurut dia, setidaknya ada tiga alasan mengapa Golkar akhirnya akan dipegang oleh pemerintahan SBY.

Pertama, Golkar mempunyai banyak sumber daya manusia yang bagus. Kedua, Golkar tidak memiliki pengalaman sebagai oposisi di parlemen. Ketiga, Golkar sudah terbiasa merasa nyaman di pemerintahan.

"Kalau Golkar jadi oposisi, suaranya akan jeblok lagi pada 2014," katanya. Dia mengambil contoh PDIP yang memilih sebagai oposisi terbukti suaranya anjlok pada 2009. Itu terjadi karena oposisi di Indonesia bukan sebagai oposisi yang sehat sehingga kerjanya hanya mencari kesalahan.

Mubarok memperkirakan akan terjadi sebuah skenario perubahan kepemimpinan. Akibat kekalahan suara Jusuf Kalla di pemilihan presiden, partai Beringin ini akan menggelar munas luar biasa untuk mengganti Ketua Umum Golkar. Setelah itu, Golkar akan merapat ke pemerintah.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Belakangan ini memang muncul wacana dari Ketua Tim Kampanye Nasional Golkar, Fahmi Idris bahwa partai beringin ini akan merapat ke pasangan SBY-Boediono setelah dipastikan kalah dalam pemilihan presiden. Alasannya, Golkar tidak terbiasa menjadi oposisi dan kader Golkar banyak yang menjadi pemimpin di daerah.

Mahfud MD

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024