Demokrat Sudah Prediksi Golkar Merapat ke SBY

VIVAnews - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Ahmad Mubarok sudah memperkirakan bahwa Partai Golkar akan merapat ke pasangan Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono.

"Saya kira wajar saja Golkar merapat ke Demokrat. Saya sudah perhitungkan sejak awal," ujar Mubarok kepada VIVAnews di Jakarta, Sabtu, 11 Juli 2009.

Dia menduga sejak semula bahwa meski berpisah saat pemilihan presiden, namun ujung-ujungnya Golkar akan masuk koalisi dengan Demokrat.

Dugaan itu didasarkan pada hasil survei tertutup yang dimiliki Demokrat bahwa pemilih partai Golkar pun akan menggembosi suara mereka. "Survei itu menyebutkan 40 persen anggota Golkar tidak akan memilih Jusuf Kalla."

Dia membuktikan berdasarkan data hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei. Hasilnya menunjukkan perolehan suara Jusuf Kalla-Wiranto di bawah 10 persen. Padahal, pasangan ini memiliki modal suara dari Partai Golkar dan Hanura sebesar 14 persen.

Penyewaan Kendaraan Listrik Laris Manis, Laba Bersih TBS Energi Utama 2023 Naik 77,8 Persen

Belakangan ini memang muncul wacana dari Ketua Tim Kampanye Nasional Golkar, Fahmi Idris bahwa partai beringin ini akan merapat ke pasangan SBY-Boediono setelah dipastikan kalah dalam pemilihan presiden. Alasannya, Golkar tidak terbiasa menjadi oposisi dan kader Golkar banyak yang menjadi pemimpin di daerah.

Ilustrasi THR.

Salurkan Gaji hingga THR PNS, Sri Mulyani Sudah Gelontorkan Rp 70,7 Triliun

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan total serapan anggaran untuk belanja pegawai telah mencapai Rp 70,7 triliun per 31 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024