Bakmi Jowo dan Keberhasilan Suharsono Tumbangkan Rezim Idham

Bupati Bantul Suharsono
Sumber :

VIVA.co.id – Sudah menjadi garis hidup, setelah pensiun dari anggota Polri di Polda Banten, kini bupati Bantul terlantik Suharsono dipercaya oleh masyarakat Bantul untuk memimpin Bantul lima tahun ke depan.

Lestarikan Dolanan Tradisional, Festival Dakon Digelar

Menumbangkan rezim Idham Samawi yang telah berkuasa selama 15 tahun bukan pekerjaan gampang. Namun, sejarah mencatat, pasangan Suharsono-Abdul Halim Muslih yang diusung Gerindra dan PKB mampu menumbangkan rezim Idham Samawi yang telah mengakar di masyarakat.

Meski berhasil menumbangkan rezim Idham, Suharsono mengaku tak jumawa karena merupakan amanah dari masyarakat dan akan melakukan kegiatan seperti biasanya.

Pemkab Bantul Bagi-bagi Sepeda Motor, untuk Apa?

"Saya itu kalau malam dan waktu senggang pasti keluar mencari kuliner bakmi jowo yang ada di Bantul," katanya usai acara pelantikan di Komplek Kepatihan, Yogyakarta, Rabu, 17 Februari 2016.

Dari kesukaanya kuliner bakmi jowo tersebutlah berbagai permasalahan di masyarakat ia ketahui, mulai dari masalah kesehatan, pendidikan bahkan sampai perceraian karena salah satu pasangan punya pria atau wanita idaman lain.

Sikap Bupati Bantul Tak Ganti Camat Nonmuslim Tuai Dukungan

"Dari makan bakmi jowo di warung-warung aspirasi masyarakat saya ketahui. Kondisi itulah yang nantinya akan saya angkat dan diproritaskan selama 5 tahun memimpin Bantul," katanya berjanji.

Pria yang mengaku jika makan bakmi hanya pakai kaos dan celana pendek serta sandal jepit ini tetap akan dilakukannya meski telah menjadi orang nomor 1 di Kabupaten Bantul. Hal itu dilakukan lantaran ingin dekat dengan rakyat dan tidak ingin ada jarak.

"Saya dulu seperti itu saat ini jadi bupati ya seperti dulu. Ada orang jualan es dipinggir jalan pun saya berhenti kalau pas haus," ujarnya.

Suharsono mengatakan, hobinya makan bakmi jowo menjadi inspirasi untuk mengembangkan perekonomian masyarajat.

"Bakmi jowo itu bahan bakunya adalah hasil bumi masyarakat Indonesia. Minya bukan dari terigu namun bisa dari beras atau singkong sehingga dampaknya akan mensejakterakan petani."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya