Super Tucano Jatuh, DPR Sarankan TNI Audit Pesawat Latih

Petugas mengangkut puing-puing pesawat latih tempur Super Tucano
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

VIVA.co.id – Pesawat Super Tucano milik TNI Angkatan Udara jatuh pada Rabu, 10 Februari 2016 sekitar pukul 10.00 WIB dan menimpa sebuah rumah warga di Jalan Sucipto, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. Padahal pesawat tersebut belum lama dibeli pemerintah dari produsen pesawat Embraer, Brasil.

Korban Super Tucano Ingin Wakafkan Tanah untuk Musala

Kecelakaan ini disayangkan anggota Komisi I, Syaifullah Tamliha. "Pengadaannya belum lama juga," kata Tamliha di Gedung DPR, Rabu 10 Februari 2016.

Tamliha meminta ‎TNI melakukan evaluasi dan audit keberadaan pesawat latih. Selain itu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga menunggu investigasi atas jatuhnya pesawat tempur jenis Super Tocano  milik TNI AU itu.

Luhut Minta Jatuhnya Super Tocano Segera Diinvestigasi

Dengan keberadaan pesawat yang masih baru, menurut dia pesawat selayaknya belum bermasalah dalam hal pemeliharaan dan suku cadang. Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini kemudian mengusulkan agar pemerintah dan TNI mengoreksi pembelian alutsista dari luar negeri. Indusri alutsista produksi dalam negeri kata dia harus didorong.

"Pemeliharaan ini sulit, harus dari Brasil. Bayangkan inden suku cadang. Kalau dari dalam negeri kita tidak tergantung asing," katanya.

Pembelian Super Tucano Melalui Perdebatan Panjang

Selain itu PT Dirgantara Indonesia menurutnya sudah mampu memproduksi banyak jenis pesawat dan hal ini seharusnya dimanfaatkan TNI.

"Itu menunjukkan kita berdaulat secara militer. Ini berdaulat militer tapi alutsistanya dari luar negeri," kata dia. (ren)

 Ilustrasi bandara.

Ingat Jangan Main Laser di Dekat Bandara

Cahaya laser berakibat fatal terhadap para pilot pesawat.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2016