Megawati Malam ini ke Istana, Ada Apa?

Presiden Joko Widodo dan Megawati Sukarnoputri
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id -
Presiden: Proyek Kereta Bandara Selesai Sesuai Target 2017
Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, tiba-tiba datang ke Istana pada Selasa, 12 Januari 2016, malam, dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Ada apa?

Jokowi Salat Jumat di Bandara Soekarno-Hatta

Tidak ada yang tahu kehadiran Megawati ini. Sebab, dalam waktu yang hampir bersamaan, Presiden Joko Widodo juga menerima kedua kubu Partai Persatuan Pembangunan.
Fadli Zon dan Fahri Hamzah Puji Jokowi


Maksud kehadiran Megawati ke Istana diutarakan Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Tubagus Hasanuddin. Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, sebelum Megawati datang, seluruh DPD PDIP se-Indonesia ke Istana Negara untuk jamuan makan malam dengan Presiden yang juga kader partai itu.


"Kami para ketua DPD sebanyak 34 orang diundang makan malam, ngobrol bernostalgia, berbicara ketika dulu diskusi bareng, sebelum beliau jadi Presiden. Lebih banyak cerita-cerita," kata TB Hasanuddin, di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 12 Januari 2016.


Pertemuan itu digelar setelah partai pemenang Pemilu 2014 itu tuntas mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) sejak Minggu, 10 Januari lalu yang juga dihadiri Jokowi.


"Pak Presiden kenal semua ke ketua DPD, pernah jadi pengurus DPD, cerita itu saja. Gotong royong, nostalgia dan lain-lain. Pada prinsipnya mendekatkan kami dari hati ke hati," ujarnya.


Para pimpinan DPD yang terlebih dahulu datang ke Istana. Baru disusul kehadiran Megawati, yang juga didampingi Puan Maharani.


Hasanuddin mengatakan, Megawati mengucapkan terima kasih terhadap Presiden yang telah bersedia menerima para pimpinan DPD ini.


"Bu Mega sampaikan terima kasih, Bapak Presiden sudah terima kami dari daerah," katanya.


Jamuan makan itu dilakukan, karena saat Rakernas tidak sempat bercengkerama. Sehingga, jamuan di Istana menjadi pengobatnya.


Hasanuddin berdalih, pertemuan itu murni hanya cerita-cerita saja. Tidak ada berbicara persoalan politik, apalagi soal
reshuffle
kabinet yang mengemuka.


"Karena sesama kader, berbicara tentang masa lalu," kata dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya