Ketika Muhammadiyah Curhat, Kader NU Banyak di Kabinet

Muktamar Muhammadiyah
Sumber :
  • ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang

VIVA.co.id - Tokoh Muhammadiyah yang juga mantan Duta Besa (Dubes) Indonesia untuk Swiss, Djoko Susilo mengatakan, pemerintah saat ini tidak memperdulikan Muhammadiyah. Salah satu tolok ukur yang Djoko gunakan adalah tidak adanya kader Muhammadiyah di dalam kabinet.

Muhammadiyah: Teroris Musuh Bersama yang Perlu Diberantas

"Lihat saja di kabinet sekarang, apa ada orang Muhammadiyah?" kata Djoko, seusai menghadiri seminar di Pusat Dakwah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya, Sabtu, 9 Januari 2016.

Menurut dia, tidak adanya kader Muhammadiyah yang duduk di kabinet merupakan sesuatu yang mencolok. Djoko membandingkannya dengan banyaknya kader NU yang masuk ke dalam kabinet.

"Kalau NU itu ada enam orang. Makanya, baru kali ini kan Muhammadiyah tidak ada di dalam pemerintah," ujarnya.

Meski demikian, Muhammadiyah sama sekali tidak memiliki tradisi untuk merengek-rengek, atau menyorongkan nama untuk meminta jabatan. Sehingga, Djoko tidak terlalu berharap agar Muhammadiyah mendapatkan jatah kursi.

"Walaupun di Muhammadiyah sendiri banyak sekali kader yang mumpuni, dan kami sadar kenapa tidak ada yang masuk. Karena saat itu mantan Ketua Umum Muhammadiyah Pak Din Syamsuddin sempat ingin menjadi Cawapres."

Muhammadiyah Gelar Silaturahmi Tokoh-tokoh Nasional

(mus)

Gedung Bank Syariah Mandiri (BSM).

Tingkatkan Kerja sama, BSM dan Muhammadiyah Teken MoU

"Mereka mempercayakan pengelolaan keuangannya kepada bank syariah."

img_title
VIVA.co.id
7 Agustus 2016