Pram: Penyebar Rumor Reshuffle Itu yang Ingin Jadi Menteri

Sekretaris Kabinet, Pramono Anung
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Saleh Husin: Reshuffle Jadi Titik Balik Perbaikan Ekonomi
- Isu reshuffle jilid II, kembali mencuat. Bahkan, melalui pesan berantai, nama-nama menteri yang dicopot dan digeser serta kader partai mana yang menggantikan, juga disebutkan.

Reshuffle Tak Pengaruhi Aturan TKDN

Dari informasi yang disebarkan itu, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan disebut akan menjadi menteri utama, membawahi seluruh menteri koordinator. Sementara jabatan Menkopolhukam diisi Johnny Lumintang.
Begini Respons Negara Islam Terkait Sri Mulyani


Rini Soemarno, dikabarkan akan melepas posisinya sebagai menteri BUMN. Tapi dia menempati pos baru sebagai menteri perhubungan. Kader PAN, juga dikabarkan akan segera masuk kabinet. PAN akan mendapatkan jatah menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi, menggantikan Yuddy Chrisnandi.


Selain itu, dua pos dari Partai NasDem juga dikabarkan akan lepas yakni Jaksa Agung HM Prasetyo dan Menteri Pertanahan Ferry Mursyidan Baldan. Sementara Menteri Desa Marwan Jafar, digeser ke pos menteri agama.


Menyikapi itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung angkat bicara.


"Ya rumor-rumor itu yang membuat ya orang yang
kepingin
jadi menteri. Tapi biasanya begitu nggak pernah kesampaian, dijaminlah," kata Pramono, di Kantor Presiden, Jumat 8 Januari 2016.


Dia menyebutkan, bahwa rumor-rumor semacam itu tidak akan mempengaruhi Istana. Sebab,
reshuffle
merupakan prerogatif dari Presiden Joko Widodo.


Sehingga, lanjut mantan Sekjen DPP PDIP itu, Presiden Jokowi tidak akan terdikte dengan rumor yang disebarkan itu.


"Kalau siapa yang menyebarkan rumor, itu nggak penting. Istana tidak tergantung pada rumor, Istana yang memutuskan," tegas Pramono.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya