Pilkada Serentak 2015

Tiga Daerah Ini Rawan Konflik dan Serangan Terorisme

Simulasi pengamanan Pilkada serentak
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bayu Yanuar Nugraha

VIVA.co.id - Indonesia akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak untuk pertama kali pada hari ini, Rabu, 9 Desember 2015. Dari ratusan daerah yang mengadakan Pilkada, tiga daerah dinilai rawan konflik dan serangan terorisme.

"Kalau dari hasil kajian kami, Tangerang Selatan, Solo dan Surabaya itu rawan," peneliti intelijen Ridlwan Habib dalam siaran persnya kepada VIVA.co.id.

Ridlwan menyebut, di tiga kota itu peta dukungan antar calon yang berlaga sama kuat. Baik petahana atau incumbent kuat, sedangkan penantangnya juga didukung massa yang solid. Dia memprediksi, selisih hasil suara nanti akan tipis.

"Itu bisa menimbulkan kerawanan di level akar rumput," ujar Koordinator Indonesia Intelligence Institute itu.

Selain itu, masalah daftar pemilih ganda yang hingga Selasa, 8 Desember 2015, masih bermasalah di beberapa kota.

Koalisi Kekeluargaan Masih Belum Bersifat Final, kata PDIP

"Solo masih ada ratusan data pemilih ganda, ini juga berpotensi sebagai penyebab konflik," kata Ridlwan.

Di Surabaya, dukungan untuk Tri Rismaharani dan Rasiyo juga sama-sama berasal dari massa akar rumput. Ada perbedaan karakter yang khas antar dua massa pendukung.

Sementara, untuk kota Tangerang Selatan, dukungan pada incumbent juga besar dari kalangan pemilih tradisional. Oleh karena itu, harus ada antisipasi jika massa dengan karakter tradisional tidak siap kalah.

Ridlwan mengingatkan, selain konflik horizontal antar pendukung, juga perlu diwaspadai serangan teroris yang menunggangi momentum pilkada.

"Menkopolhukam beberapa waktu lalu mengingatkan potensi serangan pada kelompok Syiah, ini jangan disepelekan," kata Ridlwan.

Ridlwan berpendapat intelijen bisa melakukan upaya pencegahan semaksimal mungkin agar tidak terjadi konflik maupun serangan teror. Menurutnya, momen ini adalah tantangan yang amat berat bagi komunitas intelijen, pembuktian profesionalitas dan darma bakti untuk bangsa. (ase)

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

Hasto Bantah Sering Komunikasi dengan Risma

PDIP sampai saat ini belum memutuskan calon gubernur DKI.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016