Kalah di Pilpres 2014, Riza Chalid Simpan Dendam Kesumat

Jokowi - JK Presiden dan Wakil Presiden Terpilih
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id -
Tak Kunjung Periksa Riza Chalid, Ini Alasan Kejagung
Nama pengusaha Muhammad Riza Chalid begitu terkenal belakangan ini. Peran Riza yang terungkap dalam rekaman dan transkripan pembicaraan dengan bos Freeport, Maroef Sjamsoeddin, memang sangat besar.

Riza Chalid Persulit Penyelidikan Kejagung

Banyak persoalan-persoalan besar dia ungkapkan. Misalnya soal Presiden Jokowi yang dimaki-maki oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, pembagian saham 20 persen, dengan rincian 11 persen untuk Jokowi, 9 untuk Jusuf Kalla. Atau menyebut jenderal polisi Tito Karnavian yang mendapat hadiah jabatan Kapolda Metro Jaya dari Jokowi dan lainnya.
Jaksa Agung Ancam Jadikan Riza Chalid Buron


Tak hanya itu, Riza juga membeberkan dendam kesumatnya usai kalah pada Pemilihan Presiden 2014 lalu. Dia bertekad membalasnya di Pilpres periode mendatang.


"Saat ini kita sudah kalah. Kalah Pilpres. Tapi kita akan balas tahun 2019," kata Riza.


Riza saat itu tengah bercerita kepada Maroef. Dia adalah seorang pedagang. Ikut politik karena teman-temannya. Setelah pertarungan politik selesai, baginya, selanjutnya adalah berdamai dengan lawan.


Para tokoh teras pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa lalu dia kumpulkan, diajak bertemu. Dia lalu mengundang Luhut Binsar Pandjaitan yang kemudian menjadi Kepala Staf Presiden dan kini Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan.


Dalam pertemuan itu, Riza meyakinkan kepada mereka yang hadir bahwa kini sudah bukan saatnya untuk bertarung lagi.


"Sekarang kita harus berdamai membangun negara. Jangan ikut. Presiden sama Wapres enggak boleh diganggu, saya bilang. Kita cari makan," ujar Riza.


Riza lantas menyatakan bahwa Luhut sekarang sudah ada di lingkaran pemenang. Oleh karena itu, mereka bisa masuk melalui Luhut dan mendukung pemerintah.


"Coba Pak Luhut sampaikan ke Jokowi. Kalau mau sepakat begitu kita dukung. Ini saran saya," ujar Riza.


Akhirnya, semua sepakat mendukung Jokowi-JK supaya sukses. Meskipun pada 2019 nanti, kata Riza, ceritanya lain lagi.


"Pada ketemu Jokowi semua. Prabowo apa dukung Jokowi. Sejak itu. Makanya Pak, DPR gak pernah ganggu Jokowi. Gak pernah ganggu Jokowi. Malah yang enggak mendukung Jokowi itu PDIP. KMP enggak,  semuanya mendukung," cerita Riza lagi.


Riza mengungkapkan, dengan sikap tersebut, dia akhirnya happy
.


"Kalau negara aman kita punya jalan. Tapi kalau ribut terus di palemen, pusing kepala. Bayangin sudah kurang aman negara, ekonominya ancur." (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya