Wakil Ketua MPR: Sudah Terlalu Diarahkan Menyerang Novanto

Wakil Ketua MPR H. Mahyudin
Sumber :
VIVA.co.id
Heboh Spanduk Setya Novanto Cawapres Jokowi di Pilpres 2019
- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Mahyudin, menyatakan saat ini lebih tepat dibentuk Panitia Khusus (Pansus) Freeport untuk menindaklanjuti laporan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said.

Setya Novanto: Saya Sayang dengan Pak Idrus

Alasannya, dengan adanya Pansus akan lebih membuka secara terang permasalahan yang sesungguhnya terjadi. Bukan sekedar pada penelusuran dugaan pelanggaran etik yang dilakukan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Setya Novanto.
Spanduk Setya Novanto Jadi Cawapres Jokowi 2019


"Ya sekaligus saja dibentuk Pansus Freeport. Ini menarik. Kalau sidang

etik lebih kepada memeriksa anggota dewan, apakah ada pelanggaran etik

atau tidak. Sementara dalam kasus Freeport ini kan tidak hanya anggota

dewan yang terlibat, saya kira Maroef Sjamsudin (Presdir PT Freeport Indonesia) ini pasti tidak hanya bertemu dengan Novanto saja dong, juga banyak bertemu dengan petinggi Republik ini, seperti menteri dan lainnya," ujar Mahyudin di Gedung MPR RI pada Selasa, 1 Desember 2015.


Mahyudin meminta agar rekaman isi pembicaraan antara Setya Novanto

dengan Maroef Sjamsudin diketahui publik. Bahkan termasuk

rekaman lain yang dimiliki oleh Maroef, maupun Sudirman Said.


"Ya harusnya dibuka juga dong rekaman lainnya itu. Pasti ada akan. Ya kalau kita mau terbuka, buka saja semua. Itu kan lebih baik. Jangan Novanto saja dong yang diserang," ujar Mahyudin.


Politikus Partai Golkar ini juga menilai bahwa tidak masuk akal jika Setya Novanto mencatut nama Presiden demi perpanjangan kontrak Freeport, karena pada dasarnya harus mendapat persetujuan dewan.


"Sehingga tidak perlu menjual nama Presiden dan wakil. Dengan menjual namanya juga sudah laku untuk dapatkan itu. Ini sudah terlalu diarahkan untuk menyerang Novanto. Ini tidak adil," ujar Mahyudin. [Baca:]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya