- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Sarifuddin Sudding, memastikan institusinya akan memanggil Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan.
Namun, selain Luhut, MKD juga akan memanggil seluruh pihak terkait kasus yang diadukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said tersebut.
"Kalau sesuai aturan, yang pertama kami dengar keterangan adalah pihak pelapor, Sudirman Said, sebagai pengadu. Lalu teradu, kemudian saksi-saksi," kata Sudding kepada VIVA.co.id, Selasa, 1 Desember 2015.
Sudding menuturkan, saksi-saksi itu antara lain petinggi PT Freeport Indonesia yaitu Maroef Sjamsoeddin. Lalu seseorang bernama Darmo, yang disebut-sebut tangan kanan Luhut, sampai pada pengusaha yang menemani Setya Novanto.
"Semua yang ada dalam rekaman itu, orang-orang yang disebut-sebut, memungkinkan dipanggil. Bahkan Pak JK sudah menyatakan kesiapannya," ujar Sudding.
Untuk Presiden Jokowi, lanjut Sudding, MKD juga akan memanggilnya. Meski demikian, MKD menghormati posisi Jokowi sebagai Kepala Negara.
"Pak Presiden dipanggil ketika dianggap perlu. Kalau tidak memungkinkan, MKD akan mendatangi Beliau, tidak dalam konteks persidangan, dalam rangka menambah bukti yang sudah ada," tuturnya.
Sudding berharap siapapun yang dipanggil dapat bersikap kooperatif. Politikus Partai Hanura itu mencontohkan, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti pernah mendatangi sidang MKD dan memberikan keterangan atas suatu perkara dugaan pelanggaran kode etik. (ase)
Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020
Pembangunan Mimika Sports Complex dibantu oleh PT Freeport Indonesia.
