Sumber :
- ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id -
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, menduga ada konspirasi asing untuk melemahkan posisi DPR. Konspirasi ini adalah untuk mengamankan kepentingan-kepentingan mereka di Indonesia.
"Konspirator asing itu memang inginnya supaya DPR ini tidak usah kuat karena yang kemudian bisa merajalela itu adalah mereka-mereka itu melalui kekuatan dan jaringan kekuatan yang mereka punya," kata Fahri usai menerima kunjungan Pansus Pelindo II di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 26 November 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Konspirator asing itu memang inginnya supaya DPR ini tidak usah kuat karena yang kemudian bisa merajalela itu adalah mereka-mereka itu melalui kekuatan dan jaringan kekuatan yang mereka punya," kata Fahri usai menerima kunjungan Pansus Pelindo II di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 26 November 2015.
Baca Juga :
Apa Kabar Divestasi Saham Freeport?
Fahri menuturkan, kalau DPR bisa diandalkan dan benar-benar menjadi kepanjangan tangan rakyat maka akan muncul orang-orang sejati yang membela kepentingan nasional. Namun, apabila DPR lemah maka akan mudah dimanipulasi.
"Ini yang mengerikan," ujar Fahri.
Fahri menyatakan, bagi asing, pejabat-pejabat Indonesia sangat mudah untuk disuap dan dibohongi. Oleh karena itu, lanjut dia, bangsa ini perlu waspada terutama dengan lembaga asing.
"Karena menurut Pak Rizal Ramli, lembaga-lembaga asing itu memang menganggap pejabat-pejabat Indonesia itu mudah dan gampang diremehkan dan gampang ditipu selain juga gampang disogok dan dimanipulasi," tuturnya.
Fahri mengungkapkan ini saat menerima Tim Pansus Pelindo II. Dalam penyelidikan yang dilakukan tim Pansus terdapat dugaan adanya intervensi asing dalam pengelolaan aset-aset yang dimiliki negara termasuk Pelabuhan Tanjung Priok. PT Pelindo II adalah operator dari pelabuhan tersebut.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Fahri menuturkan, kalau DPR bisa diandalkan dan benar-benar menjadi kepanjangan tangan rakyat maka akan muncul orang-orang sejati yang membela kepentingan nasional. Namun, apabila DPR lemah maka akan mudah dimanipulasi.
