Dipanggil Presiden dan Wapres, Ini Penjelasan Jaksa Agung

Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto (Semarang)

VIVA.co.id - Senin 19 Oktober kemarin, Jaksa Agung H.M. Prasetyo terkesan sembunyi-sembunyi memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. Kedatangan Prasetyo berbeda dengan biasanya.

Nama Surya Paloh Disinggung di Sidang Gatot Pujo

Tak hanya ke Istana, saat ke kantor Wapres, yang bersebelahan dengan Istana Negara, politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu juga masuk melalui pintu belakang. Terkait hal itu, Prasetyo dengan lantang menyebut itu hal biasa.

"Loh, saya kan pembantu Presiden, dipanggil Presiden ya tentunya," kata Prasetyo, usai rapat kabinet terbatas, di Kantor Kepresidenan, Selasa 20 Oktober 2015 malam.

Ada yang mengaitkan pemanggilan itu terkait dengan isu reshuffle kabinet jilid II. Apalagi, kedatangannya terkesan sembunyi-sembunyi. Namun, Prasetyo membantahnya.

"Wah, ndak bisa, saya kan rutin. Kenapa kemarin yang dipertanyakan," katanya.

Dia mengaku, banyak yang dibicarakan dengan Presiden dan Wapres. Termasuk, apa yang sudah dilakukan Kejaksaan Agung, seperti skala prioritas pemerintah.

Selain itu, pembentukan tim untuk memastikan agar pemerintah daerah, tidak takut dalam mengelola keuangan daerah. Yang dari kajian pemerintah pusat, dana di daerah mengendap karena pimpinannya takut bermasalah dengan hukum.

"Pejabat daerah itu kan mengaku takut dan khawatir, takut berhadapan dengan masalah hukum. Maka kejaksaan berpikir bagaimana membuat mereka supaya tidak ragu," katanya.

Untuk itu, dibentuk tim yang nantinya memastikan para pimpinan daerah tidak tersangkut masalah hukum dalam menggunakan dana itu.

Saat disinggung, apakah dalam pertemuan dengan Presiden dan Wapres juga menyinggung kasus bansos Pemprov Sumatera Utara, yang menyeret-nyeret nama dia, Prasetyo hanya mengatakan. "Alangkah naifnya saya melakukan itu," ujar Prasetyo.

Isu reshuffle kabinet, mendorong spekulasi kalau Prasetyo termasuk yang akan didepak pada reshuffle jilid II ini. Sebab, partai pendukung pemerintah bertambah yakni PAN, dan dikabarkan dalam waktu dekat segera masuk di kabinet.

Reshuffle terhadap Prasetyo mencuat, setelah dalam kasus bansos yang menyeret mantan Sekjen Nasdem Patrice Rio Capella menjadi tersangka di KPK, Prasetyo turut disebut-sebut.

Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Maruli Hutagalung.

Kepala Kejaksaan Jatim Diungkit-ungkit Korupsi Bansos Sumut

Maruli mengaku tetap akan menyidik kasus hibah Kadin Jatim.

img_title
VIVA.co.id
2 Maret 2016