Survei: Kepercayaan Publik Terhadap Jokowi-JK Turun

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wapres Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat kabinet terbatas
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id - Survei satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menunjukkan publik merasa kondisi Indonesia saat ini mengalami stagnasi dibandingkan satu tahun sebelumnya.

Survei: Luar Jawa Lebih Menerima Calon Independen

Kondisi tersebut khususnya terjadi pada bidang politik nasional, penegakan hukum, keamanan nasional, dan pemberantasan korupsi.

Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda AR mengatakan survei yang dilakukan Poltracking menunjukkan sebanyak 42,32 persen publik menilai kondisi politik nasional sama saja dari tahun sebelumnya. Sementara, sebanyak 22 persen responden menilai situasinya lebih buruk.

"Sebanyak 14,95 persen menganggap kondisi politik nasional lebih baik," ujar Hanta Yuda dalam konferensi pers hasil evaluasi satu tahun pemerintahan Jokowi-JK di Hotel Sofyan Betawi, Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2015.

Untuk keamanan nasional, 42,63 persen publik merasa tidak puas, sebab publik menilai kondisinya sama saja dari sebelumnya. Sebaliknya, 28,74 persen publik menilai lebih baik, dan hanya 14,74 persen yang menilai kondisinya lebih buruk.

Selanjutnya, dari aspek penegakan hukum Indonesia, Hanta mengatakan sebanyak 36,53 persen juga tidak merasa puas. Publik menilai upaya pemberantasan korupsi sama saja dengan tahun sebelumnya.

Sedangkan 23,79 persen menilai pemberantasan korupsi lebih baik dan 23,26 persen lebih buruk.

Jokowi Pro Reformasi Hukum atau Oligarki Kekuasaan?

Kepuasan Publik Menurun

Dari aspek-aspek tersebut, Hanta menyimpulkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi-JK berdasarkan hasil survei yang dilakukan Poltracking, memiliki tren turun dibandingkan saat 6 bulan pemerintahan Jokowi-JK.

Sebanyak 48,63 persen responden merasa tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Sementara yang merasa puas dengan kinerja Jokowi sebanyak 45,05 persen.

Kala Harapan Kian Hilang

"Selisih antara ketidakpuasan dengan kepuasan tidak terpaut jauh," ujar Hanta.

Ia menambahkan pada survei Poltracking 6 bulan sebelumnya, ternyata tingkat kepuasan publik pada kinerja Jokowi masih lebih tinggi dibandingkan saat ini, yaitu 47 persen. Selisih tingkat kepuasan 6 bulan lalu dengan satu tahun pemerintahan turun sebesar 1,95 persen.

Hasil survei terhadap evaluasi kinerja Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga cenderung menurun dibandingkan dengan 6 bulan masa pemerintahannya.

Hanta mengatakan sebanyak 49,79 persen responden menyatakan tidak puas terhadap kinerja JK. Lalu, sebanyak 42,42 persen merasa puas dengan kinerja JK.

Hanta membandingkan dengan evaluasi kinerja JK pada masa 6 bulan pemerintahan yang hasilnya kepuasan publik sebesar 44,88 persen. Kepuasan publik dari enam bulan sebelumnya hingga kini mengalami penurunan sebanyak 2,46 persen.

Selanjutnya, meski kinerja presiden dan wakil presiden dinilai tidak memuaskan dan tren kepuasan cenderung menurun dari 6 bulan pemerintahan hingga kini, publik menilai hubungan komunikasi keduanya dengan rakyat cenderung baik.

Sebanyak 66,42 persen merasa hubungan komunikasi Jokowi dengan rakyat baik. Lalu sebanyak 54,32 persen responden menilai hubungan komunikasi JK dengan rakyat juga cenderung baik.

Sebelumnya, Poltracking melakukan survei dari 7 hingga 14 Oktober 2015. Survei ini diambil dari 1.200 responden dengan margin of error +/- 3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun responden yaitu warga dengan minimal usia 17 tahun atau sudah menikah dan bukan anggota TNI/Polri. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya