DPR Siapkan Pansus Bila

Korban bencana kabut asap di Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rony Muharrman

VIVA.co.id - Bencana kabut asap yang melanda Sumatera dan Kalimantan telah merenggut korban jiwa. Dua bayi dan satu orang dewasa dilaporkan meninggal akibat kejadian ini.

Sejauh ini, Dewan perwakilan Rakyat masih berkutat di Panitia Kerja Asap dan kini berencana akan membantuk panitia khusus (Pansus) terkait bencana kabut asap.

"Kalau bicara soal asap ini kan terkait dengan Kemendagri, KemenLHK, ESDM dan Komisi VII. Kalau memungkinkan bentuk pansus juga tidak masalah kalau kemudian proses ini ke depan berlarut-larut," ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Viva Yoga Mauladi, di Gedung DPR RI, Kamis 8 Oktober 2015.

Ia tak menampik bencana kabut asap memang telah menyulitkan masyarakat. Sudah selama beberapa bulan ini, realisasi penanganannya belum menunjukkan hasil signifikan.

"Karena sudah tiga bulan lebih, kan kasihan 30 juta penduduk kena dampak, ada sekitar 30 ribu kena penyakit ISPA, bahkan ada beberapa yang meninggal," katanya.

Komisi II DPR sebelumnya juga telah sepakat untuk membentuk
Panitia Kerja (Panja) Asap. Pembentukan panja ditengarai karena pemerintah pusat tidak kunjung menetapkan musibah asap yang terjadi di beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan sebagai bencana nasional.

Data Center for International Forestry Research/CIFOR mengungkap bahwa nilai kerugian akibat pembakaran hutan yang menyebabkan kabut asap hanya untuk Provinsi Riau per Februari hingga Maret 2015 mencapai Rp28 triliun.

Indonesia Targetkan 2 Juta Hektare Gambut Dipulihkan

"Kabut asap juga diprediksi merugikan perekonomian negara komunitas ASEAN sebesar US$10 miliar," ujar Prof Herry Purnomo, peneliti CIFOR di Gedung DPR RI. (ren)

Petugas menunjukkan sebaran titik api yang muncul di sejumlah kawasan hutan dan lahan di Indonesia

Riau Kembali Alami Musim Kemarau

Meski sebagian wilayah mengalami hujan, di Riau masih ada titik api.

img_title
VIVA.co.id
3 Februari 2016